2. Berpotensi menjadi burnout
Burnout merupakan sebuah kondisi yang terjadi saat seseorang mengabaikan rasa lelah secara berkelanjutan.
Akibatnya, kondisi mental dan pikiran tidak stabil. Bahkan rasa lelah dan tertekan itu terus menghantui sepanjang waktu. Tentu ini menjadi permasalahan yang tidak boleh diabaikan.
Keadaan burnout ini memiliki kaitan yang erat terlalu banyak pada ambisi. Hal inilah yang bisa menimbulkan perasaan malas.
Seseorang yang merasa burnout kehilangan motivasi dalam berusaha. Ambisi berlebihan tanpa adanya waktu istirahat telah mengganggu keseimbangan mental dan pikiran.
Memiliki terlalu banyak ambisi tidak selalu membawa dampak positif.
BACA JUGA:Tips dan Trik Mengkhatamkan Al-Qur’an Selama Bulan Suci Ramadhan
Sebaliknya, bisa saja menimbulkan rasa malas berkelanjutan. Mulai dari merasa kewalahan, fokus dalam meraih tujuan yang menurun, atau menyangkut keterbatasan waktu dan energi.
Untuk menghindari rasa malas yang disebabkan oleh terlalu banyak ambisi, penting untuk memprioritaskan tujuan serta menetapkan batasan yang realistis.
3. Mengakibatkan kewalahan
Banyak diantara kita yang menganggap jika memiliki banyak ambisi berarti semakin produktif.
Hidup tidak diisi dengan bersantai dan bermalasan. Tapi juga menjadi sisi negatif tersendiri saat ambisi tumbuh tidak terkontrol.
Apalagi mengenai ambisi yang jelas-jelas tidak mungkin tercapai. Dalam hal ini, ambisi justru menimbulkan rasa malas.
Pasalnya terlalu banyak ambisi turut memicu kewalahan. Orang-orang tidak tahu mana langkah yang tepat untuk memulai.
Rencana dan strategi yang disusun cenderung berantakan. Ini dapat menyebabkan rasa malas karena terasa sulit untuk mengatasi semua hal yang ingin dicapai.*