Di surga, kita tidak akan merasakan tidur dan tidak ada maut, juga tidak ada sakit, tua, resah dan gelisah, kesedihan, tidak ada buang air kecil, buang air besar, atau bau yang busuk.
Selain itu juga, bagi wanita juga tidak ada haid, nifas, juga tidak ada dendam, kebencian, kedengkian.
Mereka akan berdiri di qintharah setelah melewati shirath. Kemudian diberlakukan qishash di antara mereka.
Kemudian dicabut rasa dendam dari dada-dada mereka sehingga mereka memasuki surga dalam keadaan suci murni.
Allah Ta’ala berfirman:
“Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan” (QS. Al HIjr: 47)
Selain itu, dalam firman Allah yang lain:
“paling indah tempat istirahatnya” (QS. Al Furqan: 24)
Maksudnya, waktu istirahat bagi seorang hamba adalah di surga. Artinya, Allah Ta’ala menghisab seluruh makhluk di hari kiamat dan menyelesaikan semuanya sekadar waktu setengah hari, lalu kemudian penduduk surga melakukan qailulah (istirahat) di surga.*