RADARMUKOMUKO.COM - Bengkulu, Mulai tagl 1 Maret 2024, sudah ada Stasion Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ditunjuk pihak pertamina menerapkan aturan baru.
Khusus dikota bengkulu SPBU Km 8 sudah menerapkan pembelian khusus BBM bersubsidi jenis bio Solar pembayarannya melalui dompet digital.
Sehingga dengan aturan baru tersebut yang disinyalir kurang disosialisasikan di media cetak dan online, membuat masyrakat dan pengelolah SPBU dirugikan.
Walau maksud pemerintah cara beli BBM jenis Pertalite dan Solar melalui aplikasi MyPertamina agar subsidi bahan bakar bisa tepat sasaran.
Sehingga peraturan ini membuat para masyrakat yang akan beli bio solar di SPBU km 8 kota bengkulu pusing.
BACA JUGA:Caleg DPRD Provinsi Peraih Suara Terbanyak, Namun Kebanyakan Tidak Terpilih
Dimana di SPBU BBM ada , para pemilik kendaraan uang ada, tetapi tidak mendapatkan minyak.
Seperti salah seorang yang ikut antri BBM Fahran Km 8 “untuk mendapatkan bio solar Ia harus meluangkan waktu selama 2 hari dan telat masuk kampus.
“ kami kaget karena tidak ada pemberiathuan sebelumnya atau ada pengumuman, sehingga hari pertama kami sudah antri tapi tidak bisa membeli BBM solar, ungkapmya.
Untung Fahran anak kuliahan sangat cepat mengerti dengan aflikasinya , sedang para sopir truk dan bok yang sedang antri meraka merasa gatek dan kesulitan.
Petugas SPBU sendiri yang tidak mau ditulis namanya, menyebutkan untuk menghabiskan 2 ton solar sehari sangat sulit. Selain pembeli harus sudah ada dompet digital seperti Link Aja, juga harus ada data dan juga melek tek nologi, ungkpnya.
Setrusnya dengan cara ini mungkin kami petugas SPBU kedepan tidak diberdayakan lagi, karena berjualan tapi tidak memegang uang , katanya.
Khusus di SPBU km 8 jika ingin beli solar harus mengunakan balkot MyPertamina yang terintegrasi dengan aplikasi LinkAja dengan saldonya.
LinkAja
Fitur pertama di aplikasi MyPertamina yaitu LinkAja. Adanya fitur ini berfungsi bagi pengguna untuk membayar BBM Pertamina secara cashless atau tidak pakai uang tunai.