BACA JUGA:Kuota 2.442 Kursi! Inilah Pembagian Kuota per Jurusan di UPN Veteran Jawa Timur pada SNBT 2024
BACA JUGA:Tambah 2 Progam Studi, Cek Kuota dan Syarat Portofolio ISI Yogyakarta pada SNBT 2024
Selain faktor-faktor di atas, kandungan zat-zat kimia dalam air juga perlu diperhatikan. Beberapa zat kimia seperti logam berat atau pestisida dapat berdampak negatif pada pertumbuhan tanaman dan kualitas hasil panen.
Oleh karena itu, sebelum menggunakan air untuk menyiram tanaman, sebaiknya dilakukan pengujian untuk memastikan bahwa air tersebut bebas dari zat-zat kimia berbahaya.
Namun, tidak semua zat kimia berbahaya bagi tanaman. Ada juga zat kimia yang dapat membantu dalam pematangan buah, seperti gas etilen.
Gas etilen adalah hormon tanaman yang dapat memicu proses pematangan buah. Saat ini, gas etilen sudah banyak diproduksi dalam bentuk kemasan dan banyak digunakan oleh para petani untuk membantu dalam pematangan buah.
Selain itu, ada juga tren baru yaitu menyiram tanaman menggunakan air bekas rebusan mie instan.
Menurut seorang ahli, kandungan dalam air keruh bekas rebusan mie instan sangat berguna untuk tanaman.
Air tersebut mengandung garam, minyak, dan karbohidrat yang dapat memberikan nutrisi tambahan bagi tanaman.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa air yang digunakan untuk menyiram tanaman dapat berpengaruh pada kualitas buah yang dihasilkan.
Oleh karena itu, penting bagi para petani dan pecinta tanaman untuk memahami bagaimana kualitas air yang ideal untuk menyiram tanaman.
Dengan demikian, tanaman dapat tumbuh sehat dan menghasilkan buah yang berkualitas.*