RADARMUKOMUKO.COM - Harta adalah salah satu bentuk rezeki yang diberikan Allah SWT kepada makhluk-Nya, baik berupa uang, barang, properti, atau hal lainnya.
Harta bisa menjadi sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup, membantu orang lain, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Namun, harta juga bisa menjadi fitnah, godaan, dan ujian bagi pemiliknya.
Salah satu fenomena yang sering kita lihat di sekitar kita adalah adanya perbedaan tingkat kekayaan di antara manusia. Ada orang yang kaya raya, memiliki harta berlimpah, dan hidup dalam kemewahan.
Ada juga orang yang miskin melarat, memiliki harta sedikit, dan hidup dalam kesulitan.
BACA JUGA:Bina Pembatik Secara Berkesinambungan, Pemkab Mukomuko Target Miliki Rumah Produksi Batik
Mengapa hal ini bisa terjadi? Bukankah hal tersebut adalah pilihan dari takdir rezeki yang Allah tetapkan?
Dikutip dari berbgaia sumber, menurut pandangan Islam, harta yang Allah tetapkan untuk setiap manusia tidak sama ukurannya, tetapi berbeda-beda sesuai dengan hikmah dan keadilan Allah SWT.
Allah SWT mengetahui segala sesuatu yang terjadi pada makhluk-Nya, dan menetapkan takdir harta setiap makhluk-Nya dalam Lauh Mahfuzh, yaitu papan tulis yang mencatat segala sesuatu yang terjadi di alam semesta.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
يَمُنُّونَ عَلَيْكَ أَنْ أَسْلَمُوا ۖ قُلْ لَا تَمُنُّوا عَلَيَّ إِسْلَامَكُمْ ۖ بَلِ اللَّهُ يَمُنُّ عَلَيْكُمْ أَنْ هَدَاكُمْ لِلْإِيمَانِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
"Mereka membanggakan diri kepadamu karena mereka telah masuk Islam.
Katakanlah, 'Janganlah kamu membanggakan diri karena kamu telah masuk Islam. Sebenarnya Allah-lah yang berhak membanggakan diri karena Dia telah memberi petunjuk kepadamu untuk beriman, jika kamu memang orang-orang yang benar.'" (QS. Al-Hujurat: 17)
BACA JUGA:Dukung Program Subsidi Kabel Listrik Pemkab Mukomuko, Catatan Wajib Memenuhi SLO
Dari ayat ini, kita bisa memahami bahwa Allah SWT adalah Dzat yang memberikan harta kepada setiap makhluk-Nya, dan Dia mengetahui segala sesuatu yang terjadi pada makhluk-Nya. Allah SWT juga menetapkan takdir harta setiap makhluk-Nya dalam Lauh Mahfuzh, yaitu papan tulis yang mencatat segala sesuatu yang terjadi di alam semesta.