RADARMUKOMUKO.COM - Rezeki adalah segala sesuatu yang diberikan Allah SWT kepada makhluk-Nya, baik berupa harta, kesehatan, kebahagiaan, ilmu, atau hal lainnya. Rezeki sudah ditentukan oleh Allah SWT sejak sebelum manusia dilahirkan, namun manusia harus berusaha untuk mendapatkannya dengan cara yang halal dan berkah.
Rezeki yang halal adalah rezeki yang diperoleh dengan cara-cara sesuai ajaran Islam, kemudian diolah dan dipergunakan dengan baik-baik. Dalam artian tidak dari hasil kejahatan, pencurian atau perbuatan lainnya yang melanggar hak orang lain. Rezeki yang halal bisa memberikan keberkahan, ketenangan, dan kebahagiaan bagi pemiliknya.
BACA JUGA:Apakah Bayi yang Baru Lahir Sudah Ada Rizkinya? Ini Pandangan Islam
Rezeki yang haram adalah rezeki yang diperoleh dengan cara-cara yang bertentangan dengan ajaran Islam, kemudian diolah dan dipergunakan dengan buruk-buruk. Dalam artian dari hasil kejahatan, pencurian atau perbuatan lainnya yang melanggar hak orang lain. Rezeki yang haram bisa membawa kerusakan, kegelisahan, dan kesengsaraan bagi pemiliknya.
Lalu, apakah rezeki yang halal dan haram itu sudah ditetapkan oleh Allah SWT untuk kita? Dan apa alasannya menurut pandangan Islam?
Menurut pandangan Islam, rezeki yang halal dan haram itu memang sudah ditetapkan oleh Allah SWT untuk kita, tetapi tidak bersifat mutlak, melainkan bisa berubah sesuai dengan kehendak Allah SWT. Allah SWT mengetahui segala sesuatu yang terjadi pada makhluk-Nya, dan menetapkan takdir rezeki setiap makhluk-Nya dalam Lauh Mahfuzh, yaitu papan tulis yang mencatat segala sesuatu yang terjadi di alam semesta.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
"Tidak ada satupun yang bergerak di muka bumi ini kecuali Allah yang menanggung rizkinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)." (QS. Hud: 6)
Dari ayat ini, kita bisa memahami bahwa Allah SWT adalah Dzat yang memberikan rezeki kepada setiap makhluk-Nya, dan Dia mengetahui segala sesuatu yang terjadi pada makhluk-Nya. Allah SWT juga menetapkan takdir rezeki setiap makhluk-Nya dalam Lauh Mahfuzh, yaitu papan tulis yang mencatat segala sesuatu yang terjadi di alam semesta.
Namun, takdir rezeki yang telah ditetapkan Allah SWT itu bisa berubah sesuai dengan kehendak Allah SWT, karena ada dua hal yang bisa mengubah takdir, yaitu doa dan sedekah. Doa adalah senjata orang beriman, yang bisa mengubah takdir dan menarik rezeki. Sedekah adalah pembersih harta, yang bisa menambah berkah dan melipatgandakan rezeki.
Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ شَيْءٍ يُؤَخِّرُ الْعَجَلَ إِلَّا الدُّعَاءُ وَمَا مِنْ شَيْءٍ يَزِيدُ فِي الْعُمُرِ إِلَّا الْبِرُّ
"Tidak ada sesuatu yang bisa menunda ajal kecuali doa, dan tidak ada sesuatu yang bisa menambah umur kecuali kebaikan." (HR. Ahmad, dishahihkan Al-Albani)