Bupati Mukomuko Jajaki Lebong Tandai, Bumi Suku Pekal Lokasi Tambang Emas Peninggalan Kolonial Belanda

Senin 16-10-2023,18:36 WIB
Reporter : Ibnu Rusdi
Editor : Ibnu Rusdi

RADARMUKOMUKO.COM – Mengisi suasana libur kerja pada Minggu, 15 Oktober 2023.  H. Sapuan, SE., MM., Ak., CA., CPA., CPI Bupati Mukomuko, meluangkan waktu sejenak untuk berwisata sejarah. 

Kali ini, ia menjajaki wisata alam bersejarah di bumi Suku Pekal. Desa Lebong Tandai, sebuah desa dengan julukan Batavia Kecil di Kecamatan Napal Putih, Bengkulu Utara, Bengkulu.

Tersimpan di pikiran masyarakat Bengkulu pada umumnya, ketika menyebut Lebong Tandai, ingat akan lokasi tempat penambangan emas. 

Ya, tak salah lagi. Lebong Tandai adalah sebuah lokasi penambangan emas yang telah ada sejak zaman Kolonial Belanda sekitar tahun 1910 silam. 

Menurut masyarakat Desa Lebong Tandai, sebagian emas yang ditancapkan di monumen Tugu Monas, Jakarta berasal dari Lebong Tandai. 

BACA JUGA:M. Rizon Jabat Eselon II di Provinsi Bengkulu, Ini Posisinya

BACA JUGA:Posisi Menikung, Persimpangan di Jalan Nasional Desa Pondok Baru Mukomuko Rawan Kecelakaan

‘’Kita ke Lebong Tandai, dalam rangka wisata sejarah. Ingin melihat dan menyaksikan langsung beberapa peninggalan sejarah zaman Kolonial Belanja. Salah satunya turbin pembangkit listrik peninggalan Belanja, sampai sekarang masih berfungsi sebagai sumber listrik masyarakat desa,’’ ungkap Bupati Sapuan. 

Diperoleh dari beberapa sumber, Desa Lebong Tandai terletak di ketinggian 500 kaki dari permukaan laut. Bagian Selatan Desa Lebong Tandai berbatasan dengan Bukit Husin dan sebelah Utara berbatasan dengan Bukit Baharu. Unik dan menarik, desa ini juga dikelilingi perbukitan, oleh orang-orang menyebutnya dengan Bukit Kelumbuk dan Bukit Lebong Baru. 

Dijelaskan Bupati Sapuan, untuk menuju ke Desa Lebong Tandai, sedikit memacu adrenaline. Dengan menggunakan kendaraan mobil, setidaknya membutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan dari Ulak Kupai. Kondisi jalannya pun masih sulit. Menuju Desa Lebong Tandai masih menempuh jalan tanah. 

‘’Sejak jalan menuju Lebong Tandai dibuka oleh TNI dari Kesatuan Kodim Bengkulu Utara, sekarang mobil sudah bisa sampai ke lokasi. Namun masih menempuh jalur tanah. Beruntung, keberangkatan kami ke lokasi ketika cuaca tak hujan,’’ kata Bupati Sapuan. 

Konon cerita dari masyarakat, dulunya masyarakat Lebong Tandai hanya mengandalkan transportasi tradisional, berupa kereta api lori (molek) dari stasiun kereta lori di Desa Air Tenang. Bahkan sebagian juga ada masyarakat yang menggunakan perahu sampan melalui jalur sungai.  


Bupati Mukomuko Jajaki Lebong Tandai, Bumi Suku Pekal Lokasi Tambang Emas Peninggalan Kolonial Belanda--

Menuju lokasi, penumpang kereta akan melewati area yang dinamakan Ronggeng, Sumpit, Lobang Batu, Muaro Lusang, Gunung Tinggi, Kuburan Cina, Sungai Landai, Lobang Panjang, Lubang Tengah, Lubang Pendek, Lebong Tandai.

‘’Tak terbayangkan sulitnya perjuangan masyarakat Lebong Tandai ketika itu,’’ ujarnya. 

Kategori :