RADARMUKOMUKO.COM - Makanan pokok umumnya bagi masyarakat Indonesia adalah nasi.
Nasi menjadi sumber makan bagi kebanyakan rakyat Indonesia yang mengeyangkan dan tahan lama.
Sehingga timbul mitos walau sudah sarapan kalau belum makan nasi rasanya belum kenyang.
Menurut dari beberapa penelitian, sekarang nasi putih sudah mulai dihindari, apalagi sesorang menderita penyakit diabaetes.
Alasannya untuk menghidari nasi putih, karena di anggap mengandung kadar gula yang sangat tinggi.
Dimana mengkonsumsi nasi putih sebenarnya bukan dihindari tapi dibatasi oleh penderita diabetes karena mempunyai kadar glikemik yang tinggi.
BACA JUGA:Selain Lezat, Ini 5 Manfaat Buah Alpukat Untuk Program Diet
BACA JUGA:Benarkah Minum Air Terlalu Banyak Setelah Makan Dapat Menyebabkan Gangguan Pencernaan?Dalam artikel kali ini kita akan membahas kandungan gelikimek atau kandungan pada nasi putih yang dingin dan nasi putih panas.
Ternyata suhu nasih putih yang masih panas tidak sama dengan nasi putih yang sudah dingin.
Dikutip dari yankes.kemkes.go.id berikut ulasan kandungan gula pada nasi putih panas vs nasi putih dingin.
Pengidap penyakit diabetes perlu membatasi untuk mengkonsumsi nasi putih sebab nasi mempunyai indeks glikemik (IG) yang sangat tinggi.
Tingginya indeks glikemik pada sebuah makanan, maka semakin cepat makanan itu mengakibatkan naiknya gula darah.
Catat, untuk nasi putih yang sudah dingin mungkin tidak memberikan efek yang signifikan untuk gula darah bagi pengidap diabetes.
Sesuai dengan hasil penelitian dan bukti yang dilakukan oleh beberapa peneliti dari Universitas Indonesia di tahun 2015.
Menurut penelitian mereka, bahwa nasi puti dingin mengandung pati risisten yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan nasi panas.