RADARMUKOMUKO.COM - Pohon Kayu Pucung pada umumnya hampir sama, seperti kayu pucung banyak ditemukan di Kabupaten Trenggalek.
Dimana Pohon Kayu Pucung memiliki ketinggian mencapai 60 meter dengan bentuk daun seperti jantung dengan panjang 20 cm dengan lebar daun 15 cm.
Sedangkan batang pohon berwarna gelap dan terlihat mengkilat dibagian atasnya. Kemudian dibagian bawahnya berwarna keputihan dengan rada berbulu.
Biasanya akar Pohon Pucung cocok dijadikan pelindung karena memilki konstruktur yang kokoh.
Namun kayu Pucung Kalak ada yang berdeda, untuk melihat perbedaanya potongan akar pohon Pucung Kalak saat di tes di dalam air.
BACA JUGA:Kisah Soekarno Bawa Bendera Pusaka Merah Putih Berbungkus Kertas Koran Saat Diusir dari Istana
BACA JUGA:Pidato Soekarno 'To Build The World a New' Masuk Daftar 'Memory of the World'
Khusus Kayu Pucung dari wilayah Kalak bayangan nya mirip dengan bayang seekor hewan melata.
Wajar saja setelah dibuat tongkat oleh Presiden Soekarno ada pemimpin dunia yang jadi penasaran dserta ada pristiwa yang menggemparkan.
Selain itu, untuk wilayah indonesia yang begitu besar Presiden Soekarno dalam penampilanya jadi terlihat berwibawa lantaran benda yang Ia miliki.
Salah satunya tonggkat yang terbuat dari Kayu Pucang Kalak yang di amabil dari atas bukit keramat.
Adapun benda tersebut menjadi teman Beliau ketika kunjungan kerja baik dalam dan luar negeri.
Dikutip dari nasional.okezone.com, Bung Karno membawa tongkat komando atau mengapaitnya sejak dari tahun 1952.
Seterusnya diceritakan dalam buku Soekarno, Serpihan Sejarah Yang Tercecer yang di tulis oleh Rosa Daras, bahwa Ir. Soekarno atau Bung Karno memiliki tiga tongkat Komando yang hampir serupa.
Ketiga tongkat tersebut digunakan oleh Bung Karno sesuai peruntukanya, seperti: