RADARMUKOMUKO.COM – Beberapa waktu lalu pihak Badan Pengelola Toba Kaldera Geopark mendapatkan kartu kuning dari UNESCO.
Pemberian kartu kuning yang di berikan UNESCO kepada pengelola danau Toba di akibatkan adanya beberapa hal.
Kartu kuning yang diberikan oleh UNESCO ini sebagai peringatan terhadap pengelola agar dapat meningkatkan serta memperbaiki kondisi danau Toba.
Pemberian kartu kuning ini merupakan masalah yang sangat penting dan serius sebab dapat menyebabkan pencabutan status Geopark.
BACA JUGA:Prediksi BMKG, Kemarau Segera Berakhir, Siap-Siap Musim Penghujan Akan Tiba
BACA JUGA:Ada yang Putih, tapi Pedas Manis, ini dia Resep Manisan Rambutan Khas Cianjur yang Menyegarkan
Hal ini terjadi karena pengelola Danau Toba belum melakukan optimalisasi kepada kondisi Danau Toba.
Seperti yang di ketahui bahwa Danau Toba merupakan salah satu destinasi wisata prioritas yang ada di Indonesia.
Sebelumnya UNESCO memberikan 7 rekomendasi kepada pihak pengelola yaitu terkait warisan geologi.
Sedangkan berdasarkan temuan validator terdapat pemetaan warisan geologi yang masih kurang.
Kemudian sebagai warisan budaya tak benda juga masih kurang dan perlu di lakukan pemetaan.
Ketiga terkait manajemen bahwa pihak pengelola di kawasan Kaldera Toba yang masih kurang respresentatif berdasarkan tim validator saat berkunjung ke Danau Toba.
BACA JUGA:Jangan Sepelekan Manfaat Sayur Kubis Bagi Kesehatan, Setelah Mengetahui Nyesel Baru Tahu Sekarang
BACA JUGA:Senjata Tradisional Rakyat Melawan Penjajah, Keris, Rencong, Tombak, Golok Hingga Bambu Runcing
Keempat bahwa kurangnya optimalnya visibilitas seperti gerbang, monumen, panel interpretasi yang berguna untuk memudahkan pengunjung.