Inilah Asal-usul Hingga Filosofi Rumah Baloy, Rumah Adat Kalimantan Utara

Rabu 04-10-2023,14:00 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM 2
Editor : Fitriani

RADARMUKOMUKO.COM – Provinsi Kalimantan Utara merupakan salah satu provinsi yang terletak di Pulau Kalimantan.

Provinsi Kalimantan Utara merupakan pemekaran dari Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2012.

Meskipun merupakan  pemekaran dari Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara memiliki kekayaan dan kebudayaan tersendiri yang khas.

Salah satu kebudayaan dan kekayaan yang di miliki Kalimantan Utara adalah rumah adatnya yaitu berupa rumah adat Baloy.

Rumah adat Baloy di sebut juga rumah Baloy Mayo yang merupakan rumah adat suku Tidung.

BACA JUGA:Inova Diesel Mangkin Diburu Harganya Semakin Lari Hampir Setara Harga Fortuner Tahun 2013, Ternyata Ini Faktor

BACA JUGA:Cara Suku Ini Menjaga Keperawanan Keterlaluan, Bagian Wanita Dijahit

Suku Tidung merupakan suku yang tinggal di wilayah Kalimantan Utara. Rumah Baloy ini mendapatkan pengaruh arsitektur muslim yang didapatkan oleh pedagang muslim.

Rumah adat Baloy Mayo ini memiliki desain dan bentuk arsitektur bangunan yang lebih modern di banding rumah adat di Kalimantan lainnya.

Rumah ini di resmikan sejak 2006 sebelum menjadi provinsi oleh Gubernur Kalimantan Timur.

Ciri khas dari bangunan rumah adat Baloy adalah memiliki dominasi warna mewah berupa warna emas dari mulai perabot hingga kepentingan lainnya.

Bangunan rumah adat Baloy di bangun dengan menggunakan bahan material di kayu ulin.

Rumah suku Baloy memiliki banyak makna dan filosofi. Makna filosofi pertama dari rumah Baloy adalah menggambarkan kehidupan masyarakat Tidung terkait status sosial dan agama.

Ukuran di rumah adat Baloy umumnya bergambar kehidupan laut yang menjadi mencerminkan suku Tidung bekerja sebagai nelayan.

Pada rumah adat Baloy terdapat beberapa pembagian ruangan yaitu terbagi menjadi 4 bagian berupa Ambir kiri, Ambir kanan, Ambir tengah dan Lamin Damon.

Kategori :