Warga Suku Mentawai berburu dengan menggunakan panah dengan anak panah yang diolesi ramuan beracun. Ramuan racun itu dibuat dari tumbuhan di sekitar uma.
Setelah diolesi racun, anak panah dijemur di panas matahari dan disimpan dalam tabung bambu.
Racun anak panah ini sangat hebat, sehingga jika menggores tangan saja bisa menyebabkan kematian.Tidak ada binatang yang dapat bertahan lama setelah terkena racun panah itu meskipun hanya ekornya yang terkena.
Demikianlah informasi mengenai tradisi unik Suku Mentawai, suku tertua yang masih menjaga tradisinya hingga saat ini di tengah arus modernisasi yang perlahan mulai menggerus budaya leluhur.
Tradisi Sikerei
Keunikan Suku Mentawai berikutnya yaitu Sikerei atau dukun di Suku Mentawai yaitu orang yang dipercaya memiliki kekuatan supranatural dan kedekatan dengan roh leluhur untuk menyembuhkan penyakit.
Dalam menyembuhkan orang sakit, sikerei akan memberikan ramuan obat dan dilanjutkan dengan tarian mistis atau disebut dengan Turuk.
Rakyat Mentawai percaya ketika ada seseorang yang sakit, jiwa dari dirinya sedang meninggalkan tubuhnya sehingga Sikerei akan bertugas dengan memanggil kembali jiwa tersebut.
BACA JUGA:Cara Cantik Yang Tidak Biasa Wanita Beberapa Suku di Dunia, Hasilnya Jadi Ngeri
BACA JUGA:Suku Eskimo Menitip Istri Pada Teman Pria Agar Tak Kesepian dan Kedinginan, Jika Hamil Tidak Masalah
Untuk menjadi Sikerei ternyata tidak mudah. Seorang sikerei harus melewati tahapan dalam hitungan tahun, diuji secara mental maupun fisik mulai dari kemampuan meramu obat-obatan hingga meditasi untuk menemui roh leluhur para sikerei atau dalam bahasa lokal disebut dengan Pageta Sabbau.
Tidak semua orang mampu dan mau menjadi sikerei. Oleh karena itu, biasanya sikerei ditunjuk berdasarkan keturunan. Sebagai syarat pengangkatan sikerei, mereka yang ditunjuk haruslah memotong babi dan ayam.
Meskipun dalam strata sosial Sikerei memiliki strata paling atas, namun sikerei bukan serta-merta bebas melakukan apa yang ingin dia lakukan. Beberapa pantangan harus dipatuhi seperti larangan untuk makan pakis, babi, bilou (sejenis monyet khas mentawai), belut, tupai dan kura-kura.
Mereka juga dilarang untuk menggoda istri orang lain dan harus mendahulukan kepentingan kaum diatas dirinya sehingga jika ada panggilan untuk menyembuhkan orang sakit mereka harus meninggalkan kegiatan di Uma (rumah adat) maupun di ladang.
Tradisi Kerik Gigi
Ada hal yang berbeda yang dilakukan oleh wanita Suku Mentawai yang mungkin akan membuat kita ngilu mendengarnya. Sebuah tradisi turun temurun yang telah dijaga Suku Mentawai hingga kini meski dunia mengalami perubahan zaman.