Suku Aborigin, Bangsa Asli yang Bertahan di Benua Australia

Minggu 01-10-2023,12:30 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Ahmad Kartubi

RADARMUKOMUKO.COM - Australia, sebuah benua yang memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. 

Salah satu bangsa asli yang mendiami benua ini adalah Suku Aborigin, bangsa asli yang bertahan di benua Australia. 

Siapa sebenarnya Suku Aborigin dan apa saja keunikannya?

Suku Aborigin adalah kelompok etnis yang termasuk dalam rumpun bahasa Finno-Ugrik. Mereka bermigrasi dari wilayah Siberia ke wilayah Australia sekitar 50.000 tahun yang lalu.

Mereka menyebar ke berbagai wilayah di Australia dengan menggunakan perahu rakit dan kereta anjing. Mereka menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering dengan mengembangkan teknologi, budaya, dan makanan yang khusus.

Suku Aborigin hidup dalam kelompok-kelompok yang disebut clan, yang memiliki hubungan kekerabatan dan wilayah masing-masing. 

BACA JUGA:Belanda Harus Berhati-Hati Berurusan Dengan 7 Suku Terkuat di Indonesia Ini, Dikenal Punya Kesaktian

BACA JUGA:Terbayang Bila Kita Hidup Seperti Suku Sami, Bangsa Asli yang Hidup di Kutub Utara Semua Air Membeku Kecuali

Mereka mengembangkan budaya mereka sendiri dengan mitologi, seni, musik, tarian, dan perang yang berbeda dengan budaya Finno-Ugrik lainnya. 

Mereka juga menghormati alam dan roh-roh leluhur (Mukuru) sebagai bagian dari kepercayaan mereka.

Kehidupan Suku Aborigin mulai berubah ketika orang Barat mulai datang ke Australia pada abad ke-18. Salah satu orang Barat pertama yang menemukan Suku Aborigin adalah James Cook, seorang penjelajah dan navigator Inggris.

Dia datang ke Australia pada tahun 1770 dengan tujuan untuk menemukan benua baru. Dia berhasil mengklaim wilayah timur Australia sebagai milik Inggris dan menamainya New South Wales.

Sejak saat itu, banyak upaya penjajahan dan pemukiman dilakukan oleh orang-orang Inggris di Australia. Hal ini berdampak negatif bagi Suku Aborigin, karena mereka kehilangan tanah, sumber daya, kesehatan, dan budaya mereka.

Mereka juga mengalami diskriminasi, penganiayaan, dan pembunuhan oleh orang-orang Inggris. Jumlah populasi Suku Aborigin menurun drastis dari sekitar 750.000 pada tahun 1788 menjadi sekitar 60.000 pada tahun 1900.

Budaya Suku Aborigin memiliki banyak keunikan yang menarik untuk diketahui. Berikut ini adalah beberapa contohnya:

- Bahasa Aborigin:

Kategori :