RADARMUKOMUKO.COM – Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu momen penting dalam agama Islam.
Pada momen ini merupakan momen untuk mengenang dan merayakan hari kelahiran nabi terakhir bagi umat Islam.
Maulid Nabi muncul pada sekitar abad ke-13 Masehi tepatnya di Mesir. Pada saat itu terdapat perayaan maulid Nabi pertama kali yang di saksikan oleh Ibn Jubayr sosok penting dalam sejarah Islam.
Pada masa itu tepatnya tahun 1207 M, perayaan maulid Nabi di rayakan oleh Sultan Malik al-Kamil yang kemudian di sebar luaskan oleh Ibn Jubayr.
Dengan penyebaran Islam yang semakin luas, sehingga membuat perayaan maulid Nabi berkembang dan menjadi salah satu hari besar umat Islam.
BACA JUGA:Kisah Tessy Dari Anggota TNI Menjadi Pelawak Hingga Sempat Terjerumus Narkoba
Di Indonesia sendiri perayaan Maulid Nabi biasanya di lakukan dengan acara-acara keagamaan seperti ceramah, pembacaan syiar-syiar pujian untuk Rasulullah.
Namun dalam perayaan Maulid Nabi ini terdapat beberapa perbedaan pendapat di kalangan ulama.
Beberapa ulama mengungkapkan bahwa merayakan Maulid Nabi merupakan salah satu bentuk bid’ah yang tidak ada perintahnya dalam hadist maupun Al-Qur’an.
Sementara bagi beberapa ulama lain juga mengungkapkan bahwa perayaan maulid nabi pada dasarnya bukanlah bid’ah dan boleh saja di rayakan sebagai bentuk kecintaan dan meningkatkan rasa semangat kepada Rasulullah SAW.
Pada dasarnya Maulid Nabi merupakan salah satu bentuk momen untuk mengingatkan kembali kepada umat Islam terkait Rasulullah SAW baik nilai-nilai moral dan etika.
BACA JUGA:Perjuangan R.A Kartini Untuk Perempuan Indonesia, Walau Wafat Usia Muda Namun Tak Terlupakan
Pasalnya Nabi Muhammad SAW merupakan sosok suri teladan bagi umat Islam bahkan umat manusia.
Dengan adanya perayaan Maulid Nabi ini di harapkan dapat memperkuat kembali persatuan dan kesatuan umat muslim di seluruh dunia.*