Namun, sebagian besar upaya kontak tersebut tidak berdampak signifikan terhadap budaya Suku Nenets. Suku Nenets tetap menjaga tradisi kuno mereka dan menolak pengaruh dan agitasi barat.
Salah satu faktor yang memungkinkan Suku Nenets bertahan dari perubahan adalah lokasi geografis mereka yang terpencil dan sulit dijangkau.
Selain itu, Suku Nenets juga memiliki sikap toleran dan fleksibel terhadap orang asing yang menghormati budaya mereka, mereka tidak menolak segala bentuk bantuan atau kerjasama yang bermanfaat bagi mereka, seperti pendidikan, kesehatan, atau konservasi.
Budaya Suku Nenets memiliki banyak keunikan yang menarik untuk diketahui. Berikut ini adalah beberapa contohnya:
- Migrasi Terpanjang:
Migrasi terpanjang adalah tradisi utama Suku Nenets yang paling mencolok. Tradisi ini merupakan salah satu migrasi nomaden terpanjang di dunia, yaitu sekitar 1.200 kilometer pulang-pergi setiap tahunnya.
Migrasi ini dilakukan oleh Suku Nenets untuk menggembalakan rusa kutub mereka dari padang rumput musim dingin di selatan ke padang rumput musim panas di utara, atau sebaliknya
Migrasi ini membutuhkan waktu sekitar 6 bulan dan melibatkan ribuan rusa kutub dan ratusan kereta luncur, Migrasi ini juga memiliki makna spiritual dan sosial bagi Suku Nenets, karena merupakan bagian dari siklus hidup dan pertemuan antara keluarga dan marga.
- Pakaian Nenets:
Pakaian Nenets adalah pakaian tradisional yang terbuat dari kulit dan bulu rusa kutub. Pakaian ini dirancang untuk melindungi tubuh dari suhu dingin dan angin kencang.
Pakaian ini biasanya terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan dalam yang menghadap ke kulit, dan lapisan luar yang menghadap ke udara.
Pakaian ini juga dilengkapi dengan topi, sarung tangan, sepatu, dan syal yang terbuat dari kulit atau bulu. Pakaian ini juga memiliki perbedaan antara pria dan wanita, baik dalam bentuk, warna, maupun hiasan.
- Makanan Nenets:
Makanan Nenets adalah makanan yang berasal dari hasil perburuan dan penangkapan binatang di Arktik Rusia, seperti rusa kutub, ikan, angsa, rubah, dan beruang kutub.
Makanan ini biasanya dimakan mentah atau setengah matang, karena kayu api sangat langka dan sulit dibuat di daerah ini.
Makanan ini juga kaya akan protein, lemak, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan untuk bertahan hidup di iklim ekstrem. Makanan ini juga memiliki nilai budaya dan sosial bagi Suku Nenets, karena merupakan bagian dari upacara, perayaan, dan pertukaran.