RADARMUKOMUKO.COM – Karena dampak iklim dan pemanasan global yang semakin buruk membuat Tuvalu kemungkinan akan menjadi salah satu negara pertama yang tenggelam ke bawah laut.
Dalam sela-sela Sidang Majelis Umum PBB, Perdana Mengeri Tuvalu, Kausea Natank, Mengatakan hal ini telah terjadi perbincangan di kalangan academies dan diplomatik yang berpusat pada definisi negara berdasarkan hukum internasional.
“Kedaulatan kamu tidak bisa dinegosiasikan,” katanya.
Negara dengan populasi sejumlah 100.000 jiwa ini tersebar di sembilan pulau yang tingginya kurang dari 5 meter di atas permukaan laut.
BACA JUGA:Bakti Kesehatan Sambut HUT ke 78 TNI, Kodim 0428/Mukomuko Gelar Donor Darah dan Sunatan Massal
Hal ini tentunya akan menggarisbawahi tantangan yang luar biasa yang dihadapi negara ini akibat kenaikan permukaan laut.
Mengantisipasi adanya ancaman tersebut, Tuvalu Bersiap untuk menghadapi masa depan dengan mulai mengerjakan sejumlah proyek ada Tasi pesisir yang bertujuan untuk mereka masih sekitar 3,8 kilometer daratan dari Laut dan menaikkan permukaan tanah di tempat tempat yang rentan.
Proyek ini dibiayai dengan bantuan internasional sebesar 36 juta Dollar AS yang disalurkan melalui Green Climate Fund dan 2,9 juta Dollar AS sari pemerintah Tuvalu itu sendiri.
BACA JUGA:Dewi Sartika dan R Adil Puradiredja, Kisah Cinta di Tengah Perjuangan Pendidikan Wanita
BACA JUGA:Sydney Kota yang Memiliki Jembatan Lengkung Terbesar di Dunia, 1 Jembatan Dua Fungsi
Apabila kemungkinan hal paling buruk terjadi, negara ini akan memindahkan warisan budayanya ke ranah digital Metaverse.
Dan apa yang terjadi di Tuvalu, PM Natano mengatakan bahwa hal tersebut hanyalah pertanda dari apa yang akan dialami di kota kota di seluruh dunia yang terancam oleh kenaikan permukaan laut.
“Berceminlah kepada (negara) kami sebagai model untuk melestarikan seluruh dunia,” katanya.*