Sisi Gelap Amerika! Dibalik Gedung Pencakar Langit yang Tinggi Ternyata Banyak Gelandangan Ini Faktanya

Selasa 19-09-2023,17:00 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM 2
Editor : Fitriani

Hal tersebut terbilang masuk akal mengingat negara ini sangat kental dengan diskriminasi dan kesenjangan sosial yang berlangsung sejak lama.

Kemudian, atas beberapa alasan, remaja LGBTQ+ juga menjadi risiko tinggi mengalami tunawisma.

Berdasarkan artikel dari Child Tren pada tahun 2013 lalu, anak- anak muda ini akan lebih memungkinkan menjadi tunawisma pada usia yang lebih muda dibandingkan anak- anak muda lainnya yang tidak memiliki tempat penampungan.

Hal tersebut terjadi karena adanya penolakan dari keluarga mereka terkait dengan jati diri mereka yang merupakan bagian dari LGBTQ+.

Anak- anak yang ditolak ini seringkali berakhir di jalanan dan rentan terhadap kekerasan, aktivitas kriminal, serta akibat rius lainnya.

Untuk menghadapi permasalahan tersebut seorang penulis bernama Ryan Berg, membantu mengedukasi para advokat tentang apa yang dihadapi oleh para remaja LGBTQ+ ini serta bagaimana mereka harus diberikan layanan terbaik.

Sekedar informasi, Amerika Serikat menghadapi peningkatan tajam dalam jumlah tunawisma di negaranya dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2020 saja terdapat 580. 466 orang yang mengalami tunawisma di negara ini.

Jumlah tersebut termasuk orang- orang yang tinggal di tempat penampungan serta di jalanan.*

Kategori :