Jenderal Soedirman memiliki berbagai koleksi benda pusaka dan tuah yang mampu melindunginya.
Saat pasukan Jenderal Soedirman terpojok di lereng Gunung Wilis, Tulungagung, ia mengeluarkan keris yang mampu mengubah kondisi cuaca menjadi hujan dan petir besar menyambar.
Alhasil kejadian tersebut berhasil mengecoh pasukan Belanda.
5. Memiliki Kemampuan menyamar
Pada masa perjuangan, muncul suasana saling mencurigai antar petinggi pemerintahan militer.
Kejadian ini terjadi saat rombongan gerilya panglima Jenderal Soedirman ditawan batalion 102 pada 23 Desember 1948 di Bendo, Tulungagung.
Menjelang waktu magrib, Jenderal Soedirman meminta untuk menunaikan sholat magrib di masjid terdekat.
Saat itulah datang komandan batalion, Mayor Zainal Fanani. Ia bertanya kepada petugas piket lokasi tawanan ditahan.
Lalu Zainal Fanani masuk ke dalam masjid dan menghampiri tawanan, ia terperanjat saat mengetahui bahwa tawanannya adalah Jenderal Soedirman
Mayor Fanani sujud di depan Jenderal Soedirman sambil menangis atas kekeliruan pasukannya dan memberikan hormat militer.
Baltalion 102 kaget karena sosok yang ditahannya adalah panglima besar yang tengah menyamar.
6. Bisa meluluhkan hati orang lain
BACA JUGA:Saat Jajah Indonesia, Belanda Juga Rangsang Wanita Agar Miliki Banyak Anak dengan Hadiah
Karomah dan kesaktian Jenderal Soedirman ternyata tak hanya terjadi saat gerilya saja, tetapi pada diplomasi formal dengan pihak Belanda.