RADARMUKOMUKO.COM - Salah satu tokoh bangsa yang paling terkenal dan gigih berjuang untuk kemerdekaan Indonesia adalah Sutan Sjahrir. Ia merupakan perdana menteri pertama di Indonesia.
Sjahrir sedari muda menentang penjajahan dan ia dianggap sebagai seorang intelektual karena Sjahrir lebih mementingkan kepentingan bersama daripada kepentingan politiknya.
Namun jangan salah, selain tegas dan mengutamakan perjuangan untuk bangsa, Sutan Sjahrir juga orang yang romantis. Bagaimana tidak, dia mengirimkan ratusan surat cinta kepada sang istri pada saat diasingkan.
Melansir dari berbagai sumber tukisan, Istri pertama Sultan Sjahrir bernama Maria Johanna Duchtheu berdarah Belanda dan Prancis. Pertemuan keduanya saat Sutan Sjahrir berkuliah dan tinggal di Belanda. Kala itu Maria Johanna Duchteau adalah istri dari Salomon Tas, berkawan dekat dengan Sjahrir.
BACA JUGA:Kisah Pejuang Kebal Peluru Yang Menghadang Tank Belanda, Aman Dimod Menanti Gelar Pahlawan
BACA JUGA:Demang Lehman Sosok Pejuang Tangguh Dikubur Tanpa Kepala, Berakhir Karena Penghianatan
Bahkan Sjahrir, Salomon Tas dan Maria tinggal dalam rumah yang sama, termasuk dua orang anak dari Tas dan Maria, mereka sama-sama penggemar sastra, musik dan film. Berjalan waktu hubungan Maria dan Sjarir semakin dekat. Apalagi Tas terlalu sibuk berpolitik dan tidak mempunyai banyak waktu untuk istri dan anak-anaknya.
Walau sudah bersuami dan punya anak, Maria kala itu masih sangat cantik, setiap lelaku yang melihatnya pasti tertarik, termasuk Sultan Sjarir.
Mengetahui hubungan kedekatan atau "cinta teralang" Maria dan Sjahrir, Salmon Tas tak sakit hati. Selain karena kehidupan pergerakan di Belanda saat itu sangat bebas, juga karena Tas sudah menjalin hubungan dengan Judith, teman perempuan Maria.
Maria juga seolah-olah membiarkan Tas berhubungan dengan Judith. Sementara Maria Johanna Duchateau juga terlibat cinta dengan Syahrir.
Dua sejoli ini punya panggilan kesayangan. Sidi untuk Syahrir dan Mieske untuk Maria.
Saat hubungan Syahrir dengan Maria Johanna Duchateau tengah akrab dan dekat. Tambah lagi Maria dan suaminya Salmon Tas sedang mengalami masa suram pernikahan.
BACA JUGA:Tregedi Pembantaian 40.000 Ribu Nyawa Rakyat Sipil di Sulawesi, Belanda Sebut Hanya 3000 Korban
Melansir dari abad.id, Pada November 1931, Syahrir harus angkat kaki dari Belanda setelah dipecat dari PI. Penyebabnya beberapa mahasiswa anggota PI menganggap syaahrir dan Hatta tidak solidaritas kepada Sukarno yang saat itu sedang mendekaam di penjara sukamiskin.