RADARMUKOMUKO.COM – Buat kamu yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi, maka kamu pasti tidak asing dengan istilah skripsi.
Skripsi merupakan tugas akhir yang harus dijalani oleh para mahasiswa apabila ingin lulus dari dunia perkuliahan.
Skripsi ini harus dan wajib diselesaikan untuk mendapatkan gelar sarjana dalam perkuliahan.
Skripsi sendiri memiliki tujuan untuk membantu para mahasiswa dalam menyusun sebuah karya ilmiah sesuai dengan bidang ilmunya.
Dengan menulis skripsi mahasiswa dapat mengembangkan kreativitas mereka di bidang analisa, menjelaskan suatu permasalahan, serta pemecahan dari masalah yang menjadi topik utama dari skripsi ini.
BACA JUGA:Ingin Maju Berkembang UMKM Harus Mampu Bersaing Ikuti Toko Online, Berikut Caranya
Lantas, apakah skripsi hanya ada di perguruan tinggi di Indonesia, atau skripsi juga berlaku di kampus luar negeri?
Welll, jawabannya adalah tergantung di negara mana yang menggunakan skripsi sebagai tugas akhir mahasiswa sebelum dinyatakan lulus.
Sejumlah negara seperti Australia tidak memiliki skripsi, tesis, maupun penelitian.
Mahasiswa di sana akan dianggap lulus apabila sudah menyelesaikan seluruh mata kuliah dengan jumlah kredit atau SKS tertentu.
Kemudian, program Bachelor di Australia juga berdurasi 3 hingga 4 tahun tergantung pada jurusan yang diambil.
Sedangkan untuk di Amerika sendiri, program S1 tidak ada aturan skripsi sebagai tugas akhir sebelum kelulusan.
BACA JUGA:Akibat Jepang Kalah Hadapi Gerakan Koreri Papua, Biak Jadi Wilayah Pertama Bebas Penjajah
BACA JUGA:Tregedi Pembantaian 40.000 Ribu Nyawa Rakyat Sipil di Sulawesi, Belanda Sebut Hanya 3000 Korban