Peristiwa terparah kedua, tragedi kapal feri Dona Paz, terbakar dan tenggelam setelah bertabrakan dengan MT Vektor pada tahun 1987.
Sedikitnya 4. 375 orang menjadi korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Peristiwa ini terjadi pada 20 Desember 1987 di wilayah Selat Tablas, selatan Manila, pukul 22.30 malam.
Sebagian besar penumpangnya sedang tidur saat itu, sehingga tak sempat menyelamatkan diri mereka. Terkuncinya pelampung yang telah disediakan di kapal pun menjadi salah satu penyebab banyaknya penumpang yang menjadi korban.
Para penumpang yang akhirnya memilih terjun ke laut pun tidak bisa menyelamatkan diri mereka dikarenakan kondisi laut yang dingin dan banyaknya ikan hiu di sana.
BACA JUGA:Makna dan Filosofi Logo Ibu Kota Negara Nusantara (IKN)
BACA JUGA:Bakal Calon Presiden Anies Baswedan Ternyata Cucu dari Pahlawan Nasional Abdurahman Baswedan
Sementara, korban selamat dari kapal MT Vector hanya 2 dari 13 awak yang ada. Hasil penyelidikan menyebut, MT Vector berlayar tanpa izin dan dikemudikan oleh nakhoda yang kurang memenuhi syarat.
Dari kapal Dona Paz, ditemukan tidak adanya kru kapal yang berjaga ketika tabrakan terjadi. Dona Paz sebenarnya hanya sanggup mengangkut 1.493 orang. Sayangnya, penumpang yang diangkut saat itu sangat berlebih karena bersamaan dengan libur Natal.
Kapal Kiangya
Kiangya merupakan kapal uap yang karam pada 4 Desember 1948. Jumlah korban jiwanya pun sangat banyak, mencapai 3.920 orang.
Dilansir, Kapal asal China itu meledak di muara Sungai Huangpu, sekitar 80 kilometer dari Shanghai, usai menabrak sebuah ranjau peninggalan Jepang selama Perang Dunia II.
Kapal ini diketahui berangkat dengan membawa penumpang melebihi kapasitasnya. Kapasitas kapal ini 1.186 orang, namun penumpang yang terdaftar dalam manifest berjumlah 2.150 orang.
Korban jiwa yang menyentuh angka 3 ribu orang mengindikasikan bahwa penumpang ini banyak ditumpangi oleh penumpang gelap.
Steamboat SS Sultana
Kapal uap asal Amerika ini tenggelam setelah tiga dari empat boilernya meledak pada 1865 di Cincinnati. Dari 2.300 penumpang, diperkirakan hanya 600 orang yang selamat.
Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata tiga boiler yang meledak itu mengalami kebocoran. Selain itu, kelebihan muatan diduga ikut menjadi penyebab tenggelamnya kapal uap ini.