Mengapa Para Petani di Indonesia Menjadi Kurang Makmur dan Sejahtera? yang Terakhir Lupa Bayar Kewajiban Ini

Selasa 12-09-2023,09:56 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Ahmad Kartubi

RADARMUKOMUKO.COM - Petani adalah produsen pangan utama di negara ini. Jika pada negara maju petani merupakan salah satu profesi yang menjanjikan, maka berbeda halnya dengan di Indonesia dimana petani malah justru dianggap sebagai salah satu profesi kuno.

Indonesia berada diurutan ke lima Gross Domestic Produk (GDP) dunia untuk sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan. petani di Indonesia dan nelayan yang kurang sejahtera, di mana rata-rata pendapatan mereka Rp 1,36 juta dan juga karena dinilai kurang menghasilkan, makannya jumlah petani dan nelayan Indonesia semakin hari semakin menurun.

Menurunnya potensi agribisnis di Indonesia dikarenakan beberapa problematika yang dialami oleh petani, nelayan, maupun di tingkat industrinya. terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana produksi, bingung akan mengirim produk, transaksi yang tidak transparan, serta kurangnya pengetahuan petani dan nelayan akan kualitas produk yang baik.

BACA JUGA:Pinjol BRI Pinang Modal KTP, Bisa Ajukan Rp 500.000 Hingga Rp 25.000.000, 15 Menit Langsung Cair

BACA JUGA:Memiliki Keturunan Darah Biru Dari Pangeran Diponegoro, Artis Asri Welas Merasa Terbebani?

Berikut beberapa penyebab petani di indonesia kurang sejahtera

1. Gaptek

Pengetahuan akan pemanfaatan teknologi informasi semacam internet untuk mencari informasi yang mereka butuhkan guna melakukan peningkatan di berbagai sektor pertanian. Mungkin karena sebagian besar petani Indonesia terdiri dari orang tua yang sulit mengikuti perkembangan zaman.

2. Menurunnya peminat

Citra petani dianggap sebagai profesi yang ketinggalan jaman dan kotor. Ini menjadikan image petani sebagai pekerjaan golongan bawah yang tentu saja kurang diminati untuk dijadikan tujuan. Padahal pemikiran seperti ini sepenuhnya salah. Petani adalah profesi yang mulia dimana para petani merupakan salah satu penentu ketaganan pangan.

3. Belum optimalnya pemasaran

kunci akhir dari suatu usaha ekonomi adalah pada penjualannya. Hasil penjualan tergantung dari pemasarannya. Para petani Indonesia umumnya langsung menjual hasil panennya ke pengepul atau tengkulak dengan alasan lebih praktis dan mudah prosesnya.

BACA JUGA:Cerita Keberadaan Suku Manusia Miliki Ekor di Kalimantan, Wajah Sangar dan Mata Tajam

BACA JUGA:Konsolidasi Internal Partai NasDem Mukomuko, Rapatkan Barisan Menuju Kemenangan Pemilu 2024

Pasar yang bisa dijangkau petani adalah pasar lokal yang umumnya pasar tradisional dimana petani tidak mungkin menjual semua hasil panennya sekaligus disana karena terbatasnya kapasitas pasar tradisional.

Kategori :