Bunker Jepang di Jalan AKBP Umar memiliki bentuk huruf U dengan dua buah lorong pintu dan menara di bagian belakang. Bunker ini ditumbuhi rumput dan semak belukar.
Bunker ini diduga digunakan sebagai tempat pengawasan dan pengendalian lalu lintas udara, serta sebagai tempat komunikasi dengan markas besar Jepang di Jakarta.
2. Bunker Jepang di Batu Bara dikenal sebagai Lubang Jepang, yaitu lubang-lubang besar yang digali oleh para pekerja paksa untuk mengeksploitasi batu bara.
Lubang-lubang ini memiliki kedalaman sekitar 10 meter dan diameter sekitar 5 meter.
Lubang-lubang ini diduga digunakan sebagai sumber energi untuk menggerakkan mesin-mesin perang Jepang, serta sebagai tempat penyiksaan dan pembunuhan para pekerja paksa yang tidak patuh atau melawan.
Disayangkan jadi begini nasibnya peninggalan-peninggalan bersejarah ini, sekarang tidak terawat dengan baik dan terancam rusak dan dan bakal lenyap, baik karena faktor waktu maupun ulah tangan manusia yang jahil.
Pemerintah daerah belum mempertimbangkan untuk menjadikan bunker-bunker ini sebagai destinasi wisata sejarah yang bisa mengedukasi masyarakat tentang masa lalu Palembang.
Padahal, bunker-bunker ini bisa menjadi saksi hidup dari perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah dan menginspirasi generasi muda untuk menghargai kemerdekaan.*