RADARMUKOMUKO.COM - Tentu, semua pernah dengar tentang cerita Panglima Besar Jendral Soedirman. Karena selalu muncul dalam pelajaran sejarah di sekolah dan juga sejak dulu berbagai media dan penulis senantiasa menerbitkan cerita sang Jendral.
Jendral Sudirman yang sangat dihormati oleh anak buahnya, ternyata bukan saja garang di medan perang dengan taktik gerilyanya yang selalu jitu hingga pasukannya selalu menjadi momok bagi penjajah.
Sang jendral juga ternyata sosok yang romantis dalam kisah cintanya. Ia adalah pemilik rayuan maut dan banyak mengutarakan kata-kata romantis yang bikin istrinya sangat mengagumi dan kadang tersipu.
Mungkin, wanita manapun yang mendapat rayuan seperti dilakukan Jendral Sudirman akan klepek-klepek, bahkan saat melamar sang pujaan hati, calon mertuanya juga jadi korban kata-kata indah sang Jendral yang menjadi malaikan maut bagi musuh di medan perang tersebut.
Diketahui, Soedirman jatuh hati kepada seorang gadis primadona di Kota Pesisir Pantai Selatan Jawa Tengah, Cilacap, yaitu Siti Alfiah.
Keduanya bertemu di Perkumpulan Wiworotomo. Sebuah organisasi intrasekolah di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), setara dengan sekolah menengah pertama Parama Wiworotomo, Cilacap.
BACA JUGA:Ini Hebatnya Taktik Gerilya Walau Senjata Bambu Runcing, Bikin Belanda Bingung dan Kocar Kacir
BACA JUGA:'Banyak Anak Banyak Rezeki' Ternyata Taktik Belanda Untuk Menambah Tenaga Kerja Tanam Paksa
Keduanya sama-sama aktivis di Pemuda Muhammadiyah Cilacap.
Tentu Soedirman juga kala itu seorang pemuda top. Banyak gadis tertarik padanya karena aktivitasnya itu. Banyak orangtua yang berebut ingin menjadikan dia sebagai menantunya.
Alfiah yang merupakan gadis primadona banyak laki-laki yang terpikat. Soedirman menyadari hal itu, maka ia mendekati Alfiah dengan berbagai jurus.
Seperti dirinya memilih Alfian sebagai bendahara saat menjadi panitia teater saat dia menjadi ketuanya.
Ada udang di balik batu, semua dilakukannya agar bisa lebih dekat dengan Afifah.
Bukan itu saja Soedirman juga kerap berkunjung ke rumah Sastroatmodjo, orang tua Alfiah.
Kedatangannya berkedok koordinasi internal Muhammadiyah. Soedirman memang termasuk dalam kepengurusan Hizbul Wathan dan Pemuda Muhammadiyah. Orang tua Alfiah adalah pengurus Muhammadiyah.