Kemudian pada tanggal 10 Juni 1947 Mesir mengakui kedaulatan negara RI secara de jure, ditandai dengan ditandatanganinya secara resmi perjanjian persahabatan antara Indonesia dan Mesir.
Alasan Mesir untuk mengakui kemerdekaan Indonesia antara lain, kesamaan agama, banyak masyarakat Indonesia yang menuntut ilmu di Mesir, banyak orang Indonesia yang bekerja di Mesir dan banyak masyarakat Indonesia yang melakukan haji di Arab.
Tak sekadar mengakui, Mesir pula yang meyakinkan Suriah, Irak, Qatar, serta Kerajaan Arab Saudi untuk mendukung kemerdekaan Indonesia.
Berikutnya, negara kedua yang mengakui Indonesia hingga semakin memperkuat syarat kemerdekaan adalah, India.
BACA JUGA:Sejarah Pemberontakan DI/TII Setelah Proklamasi Kemerdekaan, Ujian Paling Berat Bangsa
BACA JUGA:Setelah Proklamasi Kemerdekaan, Kondisi Politik Indonesia Masih Kacau dan Ekonomi Terpuruk
India merdeka dua tahun setelah proklamasi Soekarno-Hatta. Kesamaan nasib sebagai bangsa terjajah membuat India antusias mendukung republik anyar tersebut.
RI pun diuntungkan dengan persahabatan Hatta dengan Perdana Menteri Jawaharlal Nehru, pemimpin Partai Kongres Nasional India.
Ketika kelaparan melanda India yang saat itu sedang ditekan penguasa kolonial Inggris, Pemerintah RI menawarkan bantuan 500 ribu ton padi. Bantuan itu dikirim pada 20 Agustus 1946.
Berkat bantuan ini, India yang kemudian merdeka pada 1947 sangat aktif mendukung Indonesia di forum-forum PBB. Tak lama setelah merdeka, Hatta melawat ke Mumbai, menemui Nehru dan Mahatma Gandhi.
India kemudian menjadi penggagas resolusi bangsa-bangsa Asia-Afrika yang mengecam agresi militer Belanda ke Yogyakarta pada Desember 1948.
Nehru menggelar konferensi Asia, yang berhasil mengumpulkan dukungan Pakistan, Sri Lanka, Nepal, Libanon, Suriah, serta Irak, untuk mendesak Belanda enyah dari wilayah RI.
Setelah Mesir dan India, negara berikutnya mengakui kemerdekaan Indonesia adalah, Suriah yaitu pada 2 Juli 1947.
BACA JUGA:Saat Kupu-Kupu Malam Menjadi Mata-Mata Andalan Soekarno, Hingga Ikut Menyumbang Dana
BACA JUGA:Selain Gusti Nurul, Pramugari Cantik Ini Juga Menolak Cinta Presiden Soekarno
Terus Vatikan yang menjadi negara Eropa pertama yang mengakui kedaultan Indonesia pada 6 Juli 1947.