Saat Kupu-Kupu Malam Menjadi Mata-Mata Andalan Soekarno, Hingga Ikut Menyumbang Dana

Minggu 03-09-2023,19:06 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

BACA JUGA:Asal Usul Singkong, Pernah Menjadi Makanan Pokok di Masa Jepang, Kini Ubi Masih Lezat

Sukarno mengaku dia sering berbicara di belakang sebuah mobil sambil menundukkan kepalanya. Itu bahkan bukan satu-satunya cara. 

“Aku memikirkan siasat gila-gilaan untuk membikin bingung polisi,” kata Sukarno.

 “Tempat lain yang kami pergunakan untuk pertemuan ialah rumah pelacuran. Aduh, ini luar-biasa bagusnya.”

Pernah ada panggilan dari Komisaris Besar Polisi, Albrechts. Dia menanyai Sukarno sebagai orang paling tahu karena mendapat info dari mata-matanya.

“Sekarang dengarlah, tuan Sukarno, kami tahu dengan pasti, bahwa tuan ada disebuah rumah pelatjuran semalam. Apakah tuan mengingkarinya?” “Tidak, tuan” jawab Sukarno kepada Komisaris. 

“Saya tidak dapat berdusta kepada tuan. Tuan mengetahui saya, saya kira." Perwira polisi itu bertanya lagi lebih dalam dengan galak: “Untuk apa? Kenapa tuan pergi kesana?" “Apa maksud tuan? Bukankah saya seorang lelaki? Bukankah umur saya lebih dari 16 tahun?” Sukarno bertanya balik, tapi si perwira terus ngotot mendesak ingin tahun. 

Sukarno pun berusaha pasang wajah mesum agar teryakinkan dia adalah hidung belang yang datang bercinta dan bukan rapat. 

“Yaaahhh, dugaan tuan untuk apa saya ke sana? Untuk bercintaan dengan seorang perempuan, itulah alasannya," kata Sukarno.

Dalam autobiografinya, Sukarno mengakui bahwa "pelacur adalah mata-mata yang paling baik di dunia.” 

Setidaknya mereka menurutnya lebih hebat dibanding intel melayu yang suka bawa handy talky dan berjaket hitam. 

BACA JUGA:Saat 200.000 Warga Bakar Rumah Sendiri Demi Halangi Penjajah, Peristiwa Bandung Lautan Api

BACA JUGA:Kakak Beradik Dari Belanda Datang Ke Indonesia Untuk Melawah Penjajah Demi Kemerdekaan RI

Kepada kolega-koleganya di Partai Nasional Indonesia (PNI), Sukarno pernah mengajarkan, “Kalau menghendaki mata-mata yang jempolan, berilah aku seorang pelacur yang baik.” 

Daya tarik pelacur menjadi alat penting dalam dunia intelijen.

Hasilnya, mengagumkan menurut Sukarno, juga koleganya. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan para pelacur itu untuk membantu kaum pergerakan nasional.

Kategori :