Mengenal Suku Da’a, Tinggal Pedalaman Pegunungan Hingga Masih Takut Melihat Laut

Rabu 30-08-2023,01:00 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

RADARMUKOMUKO.COM – Suku Da’a merupakan suku nomaden yang mendiami perbatasan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat. 

Mereka bermukim di kawasan hutan dan pegunungan, terutama di gunung Gawalise tepi jalan Pue Lembo, Kelurahan Buluri, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu, Sulawesi Tengah. 

Suku ini merupakan salah satu dari kelompok sub-suku Kaili. 

Dilansir dari Wikipedia dan berbagai sumber, masyarakat suku Da’a memiliki ciri fisik dan kebudayaan non-austronesia. 

Hal ini dengan kuat mengindikasikan bahwa pulau sulawesi telah dihuni manusia modern jauh sebelum kedatangan. Bangsa ke pulau Sulawesi sekitar 5.000 tahun lalu. 

Jika dilihat dari bentuk wajah, sebagian masyarakat suku Da’a menyerupai menyerupai orang papua, yang termasuk kelompok awal migrasi dari benua afrika Mereka tiba di nusantara sekitar 50.000 tahun silam. 

BACA JUGA:Ibu dan Anak Boleh Berbagai Suami, Hanya Pria Ini Boleh Nikahi Janda Suku Mandi

BACA JUGA:Dijuluki Wanita Terindah Walau Tak Pernah Mandi, Inilah Fakta Suku Bolehkan Tamu Sekamar Dengan Istri

Kemungkinan besar, masyarakat Da’a ini memang kelompok Austro-Melanesoid dengan ciri pygmy (berbadan pendek), rambut keriting, dan kulit cenderung gelap.

Kemungkinan dikarenakan bisa tinggal di huta, warga suku ini takut laut, dan sama sekali tidak mengenal budaya membuat perahu. Sangat berbeda dengan kebudayaan Austronesia yang memiliki keahlian melaut. 

Namun, sekalipun memiliki ciri budaya non-Austronesia, masyarakat Da’a yang berbahasa Kaili dikelompokkan dalam penutur Austronesia Barat atau serumpun dengan masyarakat Dayak di pulau Kalimantan.

Dahulu masyarakat suku Da’a mengikuti ajaran animisme yakni mempercayai adanya roh-roh. prosesi penguburan anggota keluarganya yang meninggal dilakukan di dalam hutan.

 Mayat dikuburkan dalam peti kayu lengkap dengan pakaiannya. Karena sifat huniannya yang tidak-permanen, maka tidak ada bekas pemakaman masyarakat Da’a dari zaman kuno. 

Dalam tradisi mereka, apabila ada warganya yang meninggal dunia, mereka akan pindah dari kampung tersebut agar terhindar dari gangguan roh orang yang meninggal tersebut.

BACA JUGA:Indonesia Kehilangan Suku Wajak Usai Tiga Gunung Berapi Meletus, Mampu Sebrangi Samudra

Kategori :