RADARMUKOMUKO.COM - Pada 15 April 1912, kapal penumpang mewah RMS Titanic tenggelam setelah menabrak gunung es di Samudra Atlantik Utara.
Dari lebih dari 2.200 penumpang dan awak yang berada di atas kapal, hanya sekitar 700 yang berhasil selamat. S
isanya, sebagian besar tewas karena tenggelam, kedinginan, atau cedera.
Namun, apa yang terjadi dengan mayat-mayat mereka?
Apakah mereka masih ada di dasar laut, atau sudah hancur dan hilang?
BACA JUGA:Dalam Buku Titanic And Other Ships, Banyak Penumpang Mati Terbunuh Karena Ingin Ke sini
Salah satu sumber yang dapat memberikan petunjuk tentang nasib mayat korban Titanic adalah laporan dari kapal-kapal yang terlibat dalam operasi pencarian dan penyelamatan setelah tragedi itu.
Menurut laporan tersebut, sekitar 330 mayat berhasil ditemukan mengapung di permukaan laut, sebagian besar masih mengenakan jaket pelampung atau ikat pinggang.
Mayat-mayat itu kemudian diangkat ke kapal-kapal penyelamat, seperti RMS Carpathia, CS Mackay-Bennett, CS Minia, SS Montmagny, dan SS Algerine.
BACA JUGA:Kabar Gembara, Ajukan KUR BSI Rp 50.000.000 Tanpa Bunga, Angsuran Mulai Rp 900 Ribuan
Namun, tidak semua mayat yang ditemukan dapat dibawa pulang atau dikuburkan di darat.
Beberapa mayat terlalu rusak atau membusuk sehingga harus dikembalikan ke laut.
Beberapa mayat juga tidak dapat diidentifikasi karena tidak memiliki tanda pengenal atau ciri khas.
Hanya sekitar 200 mayat yang berhasil dibawa ke Halifax, Nova Scotia, tempat mereka dikuburkan di tiga pemakaman berbeda.
Beberapa mayat lainnya diklaim oleh keluarga atau kerabat mereka dan dibawa ke tempat lain.