Selain Jago Perang, 9 Pejuang Indonesia Miliki Kesaktian Tinggi, Kebal Peluru Hingga Bisa Hilang

Jumat 18-08-2023,20:00 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

Pada waktu pertempuran sedang berlangsung, Lopian, salah satu putri dari Sisingamangaraja XII terkena tembakan.

Mayatnya berlumuran darah dan mengucur mengenai tubuh Sisingamangaraja XII saat akan memindahkannya ke tempat lain.

Di situ, kekebalannya mulai menghilang dan tanggal 17 Januari 1907, Sisingamangaraja XII pun gugur terkena tembakan.

Kolonel Muhammad Asmat Sentot

Kisah kesaktian Kolonel Muhammad Asmat Sentot diceritakan dalam sebuah buku berjudul Perjuangan M.A.Sentot Dalam Perang Mempertahankan Kemerdekaan di Indramayu (1945-1949). 

Sebagai pemimpin dari Pasukan Setan Divisi Siliwangi, MA Sentot bertanggung jawab atas penyerangan yang menewaskan puluhan tentara Belanda.

BACA JUGA:Rayakan Kemerdekaan yang Tidak Biasa, Para Influencer Dari Kota Padang Ini Gelar Upacara di Laut

Hal itu membuat MA Sentot menjadi buronan dan dicari-cari oleh Belanda. Namun, hal itu tidak semudah yang dikira. MA Sentot merupakan seseorang yang dikenal kebal peluru dan ahli menyamar.

Bahkan, pada suatu kejadian, dia ditembaki oleh pasukan DI/TII. Saat itu, MA Sentot tetap berdiri tegak, bahkan dikisahkan peluru yang ditembakkan kepadanya berjatuhan ke tanah.

Syekh Yusuf

Syekh Yusuf pahlawan nasional indonesia yang memimpin pemberontakan dari goa Sulawesi Selatan.

Memiliki nama lengkap syekh Yusuf Abul mahasin tajul khalwati Al-makasari Al-bantani.

Ia juga di gelari 'tuanta salamaka RI gowa' Artinya yaitu "tuan guru penyelamat kita dari Gowa".Oleh para pendukungnya.

BACA JUGA:Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh

Sejak usia 15 tahun ia sudah belajar agama Islam di cikoang lalu memperdalam ilmunya di berbagai tempat mulai dari Banten, Aceh hingga ke Mekkah selama bertahun-tahun.

Ketika pasukan Sultan Ageng di kalahkan Belanda pada tahun 1682, syekh Yusuf di tangkap dan di asingkan ke Srilangka lalu di larikan ke Afrika Selatan karena Belanda takut dengan kesaktiannya dalam menggerakkan pasukan.

Kategori :