6. Suku Kajang
Suku kajang, suku yang terletak di Kabupaten Bulukumba ini boleh disebut sebagai suku terasing sekaligus ditakuti. Beberapa kalangan dari suku Kajang memang sudah semakin terbuka dengan kehidupan perkotaan, tapi suku ini juga punya sejumlah kelompok yang hidup terasing di tengah hutan.
Suku yang identik dengan busana serba hitam ini juga dipercaya memiliki kekuatan magis yang besar. Hal tersebut yang membuatnya dikenal menakutkan bagi banyak kalangan di Sulawesi dan Indonesia.
7. Suku Badui
Suku Badui atau suku Kanekes adalah masyarakat asli di daerah Banten. Meskipun tinggal di daerah yang cukup sentral di Indonesia, suku ini menjalani kehidupannya dengan mengasingkan diri dan tidak menerima modernisasi atau pembangunan yang berasal dari luar.
BACA JUGA:Suku Samin, Salah Satu Suku Ditakuti Belanda dan Tidak Terpengaruh Modernisasi
Masyarakat Badui lebih memilih hidup mandiri di sekitar pegunungan dengan bermata pencaharian yang bersumber dari alam. Meski terisolir, masyarakat Badui hidup dengan penuh kerukunan dan tolong menolong.
8. Suku Sakai
Suku Sakai adalah suku yang hidup di pedalaman hutan Riau dan merupakan masyarakat keturunan Minangkabau. Suku ini menjadi salah satu suku pedalaman yang terasing di Indonesia karena kebiasaan mereka yang hidup berpindah-pindah menyusuri hutan dan tidak ada yang tahu berapa jumlah pasti masyarakat suku Sakai ini.
Suku Sakai memilih hutan yang asri sebagai tempat tinggal mereka dan bertahan hidup dengan bertani dan berladang. Namun, dengan kebiasaan masyarakat yang hidup berpindah-pindah di hutan.
BACA JUGA:Wanita Menderita Lahir Batin Karena 5 Tradisi Suku Pedalaman Yang Nyeleneh
Seiring semakin berkurangnya kawasan hutan akibat alih fungsi lahan hutan membuat masyarakat suku sakai kesulitan mencari tempat tinggal dan kehilangan mata pencahariannya, membuat ruang gerak suku sakai di Indonesia ini semakin terbatas.
9. Suku Laut
Suku Laut atau yang biasa disebut orang laut merupakan suku pedalaman yang tinggal di daerah Kepulauan Riau. Secara umum, Suku Laut adalah berbagai kelompok yang bermukim di pulau-pulau dan di sungai-sungai Lingga, Pulau Tujuh, dan pulau-pulau dilepas pantai.
Pada zaman dahulu, konon suku pedalaman ini berperan penting dalam kerajaan Sriwijaya, Kesultanan Johor, dan Kesultanan Malaka. Mereka bertugas menjaga selat-selat, memandu para pedagang, dan mengusir para bajak laut. Bahasa yang mereka gunakan sebagian besar adalah Bahasa Melayu.*