RADARMUKOMUKO.COM – Provinsi Bengkulu masih dikategorikan miskin Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga dokter hewan.
Berdasarkan catatan Perhimpunan Dokter Indonesia (PDHI) tahun 2023. Daerah provinsi yang terdiri dari 10 kabupaten/kota ini, hanya memiliki SDM dokter hewan sebanyak 53 orang, berstatus PNS dan swasta.
‘’Ada 11 pemerintah daerah, 1 provinsi dan ditambah 10 kabupaten kota. Kalau kita hitung dari jumlah SDM dokter hewan yang ada sekarang, tentu masih sangat minim,’’ ungkap Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Provinsi Bengkulu, drh. Yeni Misra di Mukomuko.
BACA JUGA:Parpol-Parpol Besar Kompak Dukung Menteri Pertahanan Menjadi Presiden Selanjutnya
Yeni Misra mengungkapkan, dari sejumlah SDM dokter hewan tersebut, terbanyak bertugas di Pemerintah Provinsi Bengkulu. Bahkan, kata Yeni, masih daerah yang belum memiliki tenaga dokter hewan.
‘’Ya, paling banyak di provinsi. Kemudian di Mukomuko, ada 8 orang dokter hewan, 7 PNS dan 1 swasta. Selebihnya, ada 1 atau 2 orang, bahkan untuk Kepahiang, catatan kami sampai sekarang belum ada petugas dokter hewan,’’ ujarnya.
Minimnya SDM dokter hewan ini menjadi perhatian PDHI. Menurut Yeni Misra, pihaknya mendorong pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi untuk mengusulkan kuota kebutuhan dan penerimaan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari formasi dokter hewan.
BACA JUGA:4 Kabupaten/Kota Paling Sepi di Provinsi Bengkulu, Terakhir Terkenal dengan Wisata Alamnya
‘’Ini salah satu bagian yang menjadi aspirasi kami dari PDHI kepada pemerintah daerah se Provinsi Bengkulu. Besar harapan kami untuk penerimaan ASN ke depan juga mengusulkan kuota untuk formasi dokter hewan,’’ pintanya.
Dokter hewan sangat dibutuhkan. Aksi nyata dokter hewan, ketika muncul serangan penyakit pada hewan ternak masyarakat. Kemudian, dalam pelaksanaan program pengentasan Hewan Penular Rabies (HPR) maupun tugas lainnya.
‘’Selain dari tugas yang berkaitan dengan penyakit pada hewan, kami di PDHI juga konsentrasi dalam program upaya pencegahan stunting,’’ demikian Yeni Misra. *