RADARMUKOMUKO.COM - Seperti dijelaskan sebelumnya, Suku Mosuo status dan derajat perempuan lebih tinggi dari laki-laki. Segala sesuatunya yang berhak mengatur dan memutuskan hanyalah wanita.
Tidak seorang pun laki-laki pernah menjadi ayah dari anak yang mereka di Suku Mosuo. Karena suku Mosuo tidak memiliki tradisi perkawinan, mereka tidak ada definisi "suami dan istri".
Kehidupan mereka menjalankan sistem Walking Marriage atau Axia, yaiatu pernikahan berjalan. Artinya, masyarakat Suku Mosuo bebas memilih pasangan, tanpa perlu adanya ikatan pernikahan.
BACA JUGA:Jika Seorang Ayah Gagal Dalam Tradisi Lompat Kerbau Bayinya akan Dibuang, Termasuk Anak Cacat
Setiap wanita yang sudah mengalami menstruasi berhak memilih dan berganti-ganti pasangan. Sang wanita hanya tinggal menunggu pria yang ingin ‘melamar’nya di kamar.
Prosesnya cukup unik karena sang pria harus masuk lewat jendela atau pintu belakang. Agar tak ada pria lain yang masuk, biasanya pasangan tersebut menggantungkan topinya di jendela.
Setelah itu, wanita Suku Mosuo boleh menerima atau menolak pria tersebut. Jika cocok, mereka akan melanjutkan hubungan tanpa adanya status pernikahan. Jika si wanita tak cocok, ia boleh memilih pria lainnya.
Budaya ini bisa dilakukan semata-mata jika wanita tersebut sudah dianggap dewasa . Setelah dinyatakan dewasa, wanita itu bebas 'mengundang' pria manapun.
BACA JUGA:Wanita Suku Mosuo Tak Mau Terikat Pernikahan, Bebas Pilih Pria Karena Ini
Biasanya dalam mencari pasangan, ada acara petukaran, anak laki-laki dan perempuan Mosuo akan menari bersama, setiap gadis dapat memilih anak laki-laki untuk bersenag-senang denganya.
Jika pria itu menyukainya dulu, dia akan menyentuh tangan gadis itu untuk mengajaknya berdansa.
Jika gadis itu juga punya perasaan, dia akan menerima undangan itu dengan menyentuh tangan anak laki-laki itu lagi.
Setiap malam anak-anak Mosuo akan naik ke rumah gadis yang disukainya melalui tangga untuk masuk ke kamar tidurnya sampai pagi.
Jika anak perempuan itu hamil, anak itu akan menghabiskan sisa hidupnya di rumah ibu, kadang-kadang tanpa mengetahui siapa ayahnya. Maka tidak seorang pun pernah menjadi ayah dari anak disana.
BACA JUGA:Laki-Laki Hanya Pemuas dan Tak Dianggap, Suku Mosuo Perempuan Adalah Segalanya