BACA JUGA:Mengenang Perjuangan Kaum Santri dan Ulama Melawan Penjajah Belanda
Dari hasil penelitian berbagai pihak, bahwa perkawinan sedarah bagi suku polahi bukan karena adat kebiasaan,akan tetapi pemahaman dan pengetahuan yang sangat kurang, bahkan nyaris tidak mengetahui apa-apa tentang pergaulan sesama kelompok, sehingga mereka melakukan perkawian sedarah di antara mereka.
Menurut ilmu kesehatan dan penelitian, kawin sedarah akan menghasilkan anak yang cacat. Anak hasil hubungan sedarah akan memiliki keragaman genetik yang sangat minim dari DNA-nya. Kurangnya variasi dari DNA dapat meningkatkan peluang terjadinya penyakit genetik langka atau cacat.
BACA JUGA:Pulau Onrust, Pulau Penuh Misteri yang di Huni Hantu Noni Belanda yang Menyeramkan dan Mengerikan
Uniknya hasil perkawinan suku polai tidak ada yang cacat. Mereka normal normal saja. Tidak seperti yang biasa ada di negara-negara lain. Kalau nikah sedarah pasti cacat kan, kalau di Polahi itu tidak ada.
Demikian cerita singkat tentang suku polahi, mudahan menambah pengetahuan terkait keragaman suku bangsa.*