“Nah, kalau Allah berbahasa Arab, susah nanti ketemu dengan orang Indramayu. ‘Prewek’ ngga ngerti, gusti Allah ngga ngerti artinya, kata Panji sambil tertawa.
Lalu, Panji juga menyinggung terkait perjanjian lama dan perjanjian baru dalam kepercayaan umat Kristiani.
Ia meyakini bahwa masyarakat Indonesia saat ini dipastikan tidak memahami hal tersebut.
BACA JUGA:Ini Jawaban Kesbangpol Gubernur Jabar Ridwan Kamil Digugat Pimpinan Ponpes Al Zaytun
“Saya yakin saudara-saudara ini perjanjian lama pun belum tahu bukunya seperti apa saat ini. Mengapa? Karena sudah menganggap yang paling benar itu satu saja,” terangnya.
Bahkan, panji menegaskan bahwa pada saat pertama kali didirikan pondok pesantren Al-Zaytun di Indramayu, dirinya telah menyarankan kepada seluruh Santri untuk membaca perjanjian lama dan baru.
“Saya sejak tahun pesantren ini berdiri, sudah menganjurkan baca buku perjanjian lama dan perjanjian Baru,” katanya.*
Sumber : Viva.com & Tribunnews.com