Jika Seorang Ayah Gagal Dalam Tradisi Lompat Kerbau Bayinya akan Dibuang, Termasuk Anak Cacat

Senin 07-08-2023,16:06 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Tim Redaksi RM

 

RADARMUKOMUKO.COM - Tradisi Suku Karo dan Hamar di daerah terpencil Ethiopia Selatan cukup membingungkan dan bikin shock. 

Suku ini menganut kepercayaan Mingi, bahwa orang dewasa dan anak-anak dengan kelainan fisik diyakini akan memberikan pengaruh jahat pada orang lain.

Mereka  akan melakukan pembunuhan atau membuang bayi-bayi yang tidak diinginkan. Alasannya, anak-anak yang memiliki kelainan fisik akan memberikan pengaruh jahat pada orang lain. 

Mingi sendiri merupakan julukan bagi bayi-bayi yang terlahir tidak normal menurut mereka. Setiap tahunnya, diperkirakan ada sekitar 300 bayi tak berdosa yang harus meregang nyawa sia-sia hanya karena dianggap Mingi.

BACA JUGA:Peran Penting Pers atau Wartawan Dalam Kemerdekaan Bangsa, Menumbuhkan Semangat Perjuangan

BACA JUGA:Dibentuk Oleh Jepang, Tidak Tahan Melihat Rakyat Ditindas, PETA Lakukan Pemberontakan

Bayi yang menjadi korban tradisi mingi dan harus direlakan dibunuh ada beberapa kategori, diantaranya:

1. Bayi yang lahir tanpa izin ketua adat.

2. Bayi kembar

3. Bayi dengan cacat fisik

4. Bayi yang gigi pertamanya tumbuh di rahang atas, termasuk anak-anak yang gigi susunya lepas

5. Bayi yang lahir dari ayah yang tidak berhasil melakukan tradisi lompat kerbau sebelum menikah.

BACA JUGA:5 Suku di Sumatera Selatan, Diantaranya Keturunan Suku Banten Hingga Penunggu Bukit Barisan

BACA JUGA:6 Polwan Pertama Indonesia Ternyata dari Minangkabau, Berikut Sejarahnya

Kategori :