RADARMUKOMUKO.COM - Insiden tenggelamnya kapal RMS Titanic pada 1912 merupakan salah satu kecelakaan maritim terbesar pada masanya.
Kapal tersebut tengah melakukan pelayaran perdananya dari Southampton, Inggris menuju New York, Amerika Serikat.
Sebelum melakukan pelayaran perdana, Titanic dipercaya sebagai kapal yang tidak mungkin akan tenggelam.
BACA JUGA:Band Titanic Selalu Dikenang Terus Bermain Musik di Tengah Bencana, Penumpang Tidak Panik
Hal itu disebabkan karena kapal ini dilengkapi dengan sistem keselamatan yang paling aman serta mutakhir pada zamannya.
Salah satunya adalah pintu kedap air yang dapat dikendalikan dari jauh serta kompartemen serupa yang di design membuat kapal ini tetap mengambang pada saat terjadi kecelakaan.
Di saat kapal Titanic ini mulai tenggelam, Sekoci pun dikeluarkan. Namun, sekoci yang ada dalam Titanic ternyata hanya mampu memuat 50% penumpang.
Sebelum kejadian tenggelamnya kapal Titanic terjadi, terdapat seorang jurnalis investigasi yang meramalkan kapal tersebut.
Ramalan tersebut terdapat pada tulisan yang mencoba membuat masyarakat peduli tentang sistem keselamatan transportasi terutama kurangnya Sekoci di kapal kapal yang baru dibangun pada saat itu.
Selain itu, dalam salah satu cerita pendek yang ditulis dengan judul ‘How The Mail Sleamer Webt Down in amis Atlantic, by a Survivor’ yang dirilis pada Maret 1886.
Cerpen ini mengisahkan seorang Pelaut Inggris bernama Thomas yang berlayar dengan sebuah kapal baru yang memulai perjalanan perdananya ke Amerika Serikat.
Setelah mengarungi lautan yang luas, Thomas baru sadar bahwa jumlah Sekoci yang kapalnya dibawa tersebut terlalu sedikit untuk menyelamatkan seluruh penumpang dan awak kapal.
BACA JUGA:4 Misteri Belum Terpecahkan di Balik Tragedi Tenggelamnya Kapal Titanic
Namun, petinggi kapal tersebut tidak menanggapi laporan yang diberikan dari Thomas dengan serius.