Empat Suku Paling Ditakuti Belanda, Kamampuan Bertarung Hingga Pasukan Hantu Hingga

Rabu 02-08-2023,16:31 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

Suku Dayak adalah suku yang diketahui tinggal dan melakukan aktivitas di dalam hutan. Inilah alasan mengapa Belanda sulit menaklukkan orang-orang Dayak. 

BACA JUGA:11 Suku Asal Wanita Cantik di Indonesia, Putih Mulus dan Manis

Selain karena menguasai Medan, menurut pasukan Belanda, orang-orang dayak mempunyai kemampuan berkamuflase yang sangat hebat ketika berada di hutan.

Tak hanya itu, orang-orang dayak juga dikenal memiliki kemampuan bertarung yang handal. Selain hebat dalam bertarung jarak dekat menggunakan Mandau-nya, suku Dayak juga lihai bertarung jarak jauh menggunakan sumpit tiup yang beracun. 

Konon, Mandau Dayak itu mampu terbang sendiri dan mencari musuh. 

Sementara sumpit tiup itu tak kalah mematikannya dengan senapan sniper milik penjajah, karena di ujung sumpit tiup telah diolesi racun dari getah Ireng. 

Buton

Wilayah yang tidak dijajah oleh Belanda adalah Buton, Sulawesi Tenggara. Dulunya sebelum Indonesia ada, Buton lebih mirip negara monarki, karena mempunyai pemimpin atau raja, perdana menteri, tentara dan rakyat sendiri. 

BACA JUGA:Kisah Senjata Bambu Runcing, Didoakan Kiai Sebelum Digunakan, Bikin Belanda Ketakutan

Kerajaan Buton sejak dulu dikenal sebagai kerajaan yang sangat kuat. Di abad pertengahan ketika penjajah dari Belanda dan Portugis melakukan ekspansi ke Maluku untuk mencari rempah-rempah, Buton dianggap wilayah yang strategis. 

Sebelum tiba di Maluku, kapal-kapal mereka akan singgah terlebih ke Buton terlebih dahulu.

Tak hanya strategis, Buton juga dikenal memiliki hasil bumi yang berlimpah, terutama rempah-rempah. Meski begitu, Belanda ternyata segan untuk menjajah Buton.

Dengan Kerajaan Buton yang kuat, tampaknya Belanda tak mau mencari masalah. Daripada mereka kesulitan mendapat rempah-rempah lebih baik menjalin hubungan yang baik saja dengan Kerajaan Buton.

Batak

Wilayah yang paling sulit ditaklukkan oleh Belanda di pulau Sumatra adalah wilayah Aceh dan Tanah Batak, kala itu dua wilayah tersebut berada di bawah kekuasaan Kerajaan Batak yang dipimpin oleh Sisingamangaraja XII.

Belanda selalu kerepotan ketika harus berhadapan dengan tentara dari suku Batak. 

Kategori :