RADARMUKOMUKO.COM – Bagi bagi yang tahu sejarah Nabi Musa AS pasti tidak asing dengan keberadaan Laut Merah atau Red Sea juga bernama asli Laut Teberau. Laut merah berada di teluk di sebelah barat Jazirah Arab yang memisahkan benua Asia dengan Afrika.
Laut Merah membentang sepanjang 1900 km dari Semenanjung Sinai dan Terusan Suez di utara hingga melewati Babul Mandib dan teluk Aden di selatan.
Seperti namanya, Laut Merah memiliki air berwarna merah pada saat-saat tertentu karena ledakan pertumbuhan ganggang Trichodesmium erythraeum.
BACA JUGA:Suku - Suku Asli Aceh, Beragam Bahasa dan Budaya Namun Mayoritas Memeluk Islam
Ketika dikunjungi, jangan heran jika laut merah ternyata aslinya tidak berwarna merah, yang terlihat malah warna biru.
Laut Merah bukan berarti warna air di lokasi tersebut selalu merah. Warna air wilayah yang memanjang dari utara ke selatan sebetulnya adalah warna biru kehijauan.
Melansir dari berbagai sumber, ada banyak fakta terkait laut merah, diantaranya:
Kisah Nabi Musa AS
Atas izin Allah SWT, Nabi Musa AS dikisahkan membelah Laut Merah dan berhasil menyelamatkan kaumnya dari Fir'aun.
Selain sudah tertuang di Al Quran, ternyata juga diteliti oleh para ilmuwan.
BACA JUGA:Mantan Santri Pondok Pesantren Al Zaytun, Diduga Bongkar Kegiatan Licik Panji Gumilang, Ini Katanya
Peneliti dilakukan di bawah Pusat Riset Atmosfer Nasional (NCAR) dan Universitas Colorado. Hasilnya, mereka menjelaskan bahwa angin mampu mendorong air kembali pada satu titik sehingga seperti membentuk sungai yang membungkuk untuk menyatu dengan laguna di pesisir.
Secara fisik Laut Merah memiliki kekhususan karena terletak di tengah-tengah daerah yang sangat kering, gurun dan semi gurun.
Di Laut Merah hidup spesies alga atau cyanobacteria algae yang disebut Trichodesmium erythraeum. Saat alga ini mati, air Laut Merah berubah warna menjadi merah kecoklatan.
BACA JUGA:Butuh Beli Mobil Tapi Uang Masih Kurang, Bisa Lewat Mandiri KKB