RADARMUKOMUKO.COM - Tahukah anda, di era modern ini masih ada sekelompok manusia yang hidup di hutan dan belum mengenal dunia luar atau modernisasi.
Mereka belum mengenal pakaian dan berjalan tanpa alas kaki, namun lincah bagaikan sosok tarzan yang ada di film. Mereka sangat lihai memanjat pohon tanpa perlengkapan khusus dan bisa bergelantungan.
BACA JUGA:Suku Indian Penduduk Asli Amerika Yang Tersingkir dan Menjadi Budak
Suku tersebut adalah, Suku Huaorani, dikenal juga dengan Waorani atau Waos.
Suku Huaorani suku menempati pedalaman hutan Amazon, bergantung pada alam, dan paling di takuti di hutan Amazon.
Ada banyak perbedaan Suku Huaorani dengan suku manusia lainnya, termasuk bentuk telapak kaki, dimana susunan jari melebar, terutama ibu jari dan bahkan sebagian memiliki hari berbeda jumlahnya dengan orang normal.
Suku Huaorani dapat ditemukan di Ekuador yang bersebelahan dengan perbatasan Peru.
BACA JUGA:Suku Chuckhi Asal Wanita Berparas Cantik, Fenomena Kematian Sukarela
Keberadaan suku Huaorani di lebatnya hutan Amazon dipercaya telah berlangsung selama seribu tahun dengan tradisi-tradisi murninya yang diketahui tetap dilaksanakan hinga saat ini.
Suku Huaorani dipercaya merupakan suku Amerindian asli yang mampu berkomunikasi dengan bahasa beruang.
Seperti bintang film Tarzan yang melegenda, Suku Huaorani membuktikan bahwa kehidupan dalam film tersebut adalah nyata.
Dalam berburu binatang besar hanya bermodalkan sumpit, sehingga menjadikan mereka salah satu suku paling terampil di kawasan Amazon.
BACA JUGA:Suku Sabiny, Wanita Wajib Khitan Yang Menyakitkan Tanpa Bius, Begini Prosesnya
Binatang utama yang mereka kosumsi adalah babi dan kera. Uniknya suku ini tidak memburu rusa, karena menurutnya rusak memiliki kemiripan dengan manusia, terutama matanya. Mereka juga dilarang membunuh ular sebab merupakan simbol pertanda buruk.
Suku Hoaorani menolak untuk dipindahkan ke daerah kota dan menjaga hutannya tetap terjaga. Namun beberapa suku Huaorani juga dikenal tidak menolak mentah-mentah orang luar yang datang, selagi tidak melakukan perusakan hutan sebagai wilayah tempat tinggalnya.