Pada 1834, Pangeran Diponegoro dipindahkan ke Makassar dan terus diasingkan hingga wafat di Benteng Rotterdam tanggal 8 Januari 1855.
Perang ini menelan korban tewas sebanyak 200.00 jiwa penduduk Jawa, korban tewas di pihak Belanda berjumlah 8.000 tentara Belanda dan 7000 serdadu pribumi. Kekalahan Pangeran Diponegoro menegaskan penguasaan Belanda atas Pulau Jawa. Hingga Raja dan bupati Jawa tunduk kepada Belanda.*