Diduga Baja Carbon Rendah Tidak Tahan Dengan Suhu Dingin Menjadi Penyebab Titanic Retak

Senin 31-07-2023,15:00 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Ahmad Kartubi

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Tim Foecke dari National Institute of Standards and Technology (NIST) menunjukkan bahwa baja karbon rendah yang digunakan untuk membangun Titanic memiliki kandungan belerang dan fosfor yang tinggi.

BACA JUGA:Suku Indian Penduduk Asli Amerika Yang Tersingkir dan Menjadi Budak

Kedua unsur ini dapat meningkatkan kerapuhan baja pada suhu dingin.

Jika Titanic dibangun dengan baja karbon medium atau tinggi, mungkin saja kapal tersebut tidak tenggelam.

Baja karbon medium memiliki kandungan karbon antara 0,3% hingga 0,8%, sedangkan baja karbon tinggi memiliki kandungan karbon antara 0,8% hingga 2%.

Baja-baja ini memiliki kekuatan dan kekerasan yang lebih tinggi daripada baja karbon rendah. Baja-baja ini juga dapat diperkuat dengan perlakuan panas, seperti austenitizing, quenching, dan tempering.

BACA JUGA:UNP Buka Penerimaan Mahasiswa Prodi Kedokteran, Pendaftaran Mulai Agustus, Ini Link Pendaftaranya

Perlakuan panas dapat mengubah struktur mikro baja menjadi martensit, yaitu fase besi dengan kandungan karbon tinggi. Martensit lebih tahan terhadap suhu dingin daripada ferit dan perlit.

Namun, penggunaan baja karbon medium atau tinggi juga memiliki risiko. Baja-baja ini lebih sulit dibentuk dan dilas daripada baja karbon rendah. Baja-baja ini juga lebih mahal dan langka pada awal abad ke-20.

Selain itu, baja-baja ini lebih getas daripada baja karbon rendah. Getas berarti mudah patah tanpa mengalami deformasi plastis terlebih dahulu.

BACA JUGA:Ganti! Ganti! Ganti!, Aksi Demo Siswa SMPN 10 Mukomuko Minta Ganti Kepsek

Jika kapal dibangun dengan baja getas, maka kapal tersebut dapat patah menjadi dua ketika menabrak gunung es.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Titanic dibuat dengan baja karbon rendah karena alasan ekonomi dan teknis.

Baja ini murah, mudah dibentuk dan dilas, serta memiliki keuletan dan ketangguhan yang tinggi.

Namun, baja ini tidak cocok untuk digunakan pada suhu dingin yang ekstrem. Baja ini menjadi rapuh dan mudah pecah ketika menabrak gunung es.

BACA JUGA:Tak Percaya Alasan Pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang Sakit, Polisi Panggil Ulang Pekan Ini

Kategori :