RADARMUKOMUKO.COM - Tradisi dinilai nyeleneh terjadi di Suku Wodaabe yang merupakan suku Fulani dari negara Nigeria, Afrika Barat. Dimana suku ini memiliki tradisi menculik istri orang.
Dilansir dari berbagai sumber, Penculikan ini dilakukan dalam Festival Gerewol, yaitu tradisi mencari pasangan yang dilakukan oleh perempuan yang sudah bersuami oleh suku Wodaabe Fula.
BACA JUGA:Berikut Tanda-Tanda Seorang Telah Menjadi Dewasa Dilihat dari Sikapnya, Apakah Kamu Sudah Termasuk?
Jika seorang laki-laki berhasil mencuri seorang perempuan tanpa ketahuan, otomatis dia menjadi suami dan perkawinan itu disetujui.
Mungkin sebelumnya harus dipahami, semua wanita dewasa di suku ini sudah bersuami, karena mereka sudah melakukan kontrak pernikahan sejak bayi.
Beberapa pria tidak ingin istrinya dicuri dan karena itu menolak untuk berpartisipasi dalam festival tersebut.
Meskipun sudah menjadi pro dan kontra karena sudah tidak zaman lagi, namun suku fulani di Nigeria masih melakukan tradisi ini. Suku Wodaabe bangga dengan tradisi yang sudah turun temurun.
BACA JUGA:Kehebatan 'Pasukan Hantu' Suku Dayak Rontokkan Penjajah Belanda dan Jepang
Laki-laki dalam suku Wodaabe dianggap sangat angkuh karena mereka percaya bahwa mereka adalah laki-laki yang paling tampan dan mereka selalu membawa cermin.
Dalam suku, pernikahan selalu dikontrak pada masa bayi, dan para wanita dapat memiliki pasangan seksual sebanyak yang mereka inginkan sebelum menikah.
Pada festival tahunan yang disebut Gerewol di mana pria berpakaian rumit, memakai make-up dan mengadakan semacam kontes kecantikan.
Dalam prosesnya, Suku Wodaabe Fula melakukan festival Gerewol ini di area In Gall, yang terletak di barat laut Nigeria.
BACA JUGA:Suku Tertua Mampu Arungi Samudera, Menghilang Secara Misterius
Dalam festival ini, Suku Wodaabe yang sudah berusia dewasa, akan dibagi jadi 15 kelompok sesuai dengan garis keturunan. Keturunan inilah yang menentukan kepada siapa anggota suku Wodaabe menikah. Bahkan pernikahan ini sudah dilakukan sejak mereka masih kecil.
Setelah mereka dewasa, barulah anak-anak ini akan diperbolehkan untuk mencari wanita lain sebagai pendamping hidup sungguhan.