RADARMUKOMUKO.COM- Suka duka Kapal Titanic yang tenggelam pada 15 April 1912 adalah salah satu kecelakaan pelayaran sipil paling mematikan sepanjang sejarah.
Kapal pesiar mewah dengan dekorasi emas yang berlayar dari Inggris menuju New York, Amerika Serikat.
Dinyatakan telah menabrak gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan setidaknya 1.500 orang dari 2.224 penumpang dan kru yang ada di dalamnya.
BACA JUGA:9 Perang Besar Bangsa Indonesia Melawan Penjajah, Nomor 8 Pasti Ingat
Namun, disinyalir ada kelalaian dalam tindakan yang diambil oleh para kru kapal, termasuk sang kapten yang bernama Edward Smith.
Kapten Smith disebut tidak mengindahkan peringatan gunung es, bahkan tidak berupaya untuk memperlambat laju kapalnya.
Padahal, saat itu kondisi laut sangat berbahaya karena adanya gelombang besar dan bongkahan es raksasa yang bergerak liar akibat tarikan medan gravitasi bulan purnama penuh.
Kapten Smith tidak mengambil tindakan pencegahan apa pun untuk menghindari gunung es.
BACA JUGA:Menurut Beberapa Teori Berikut, Otak Akan Melakukan Ini, Saat Kita Bermimpi Ketika Tidur Nyenyak
Dia tidak mengurangi kecepatan kapal, dia tidak mengubah jalur kapal, dan dia tidak meningkatkan pengawasan di dek kalau ada insiden.
Entah mengapa dewan pelayaran Inggris kala itu juga mengizinkan Titanic berlayar tanpa akomodasi sekoci yang memadai, sungguh agak aneh?
Sehingga jumlah sekoci yang ada di kapal hanya cukup untuk menampung sekitar setengah dari total penumpang dan kru.
Jika saja Titanic tidak mengalami bencana, mungkin hal ini tidak akan pernah diketahui oleh public hingga sekarang.
BACA JUGA:Sejarah Perang Aceh, Pasukan Jihad Membuat Belanda Kelabakan
Akibat dari kelalaian ini, Titanic menabrak gunung es dan mengalami kerusakan parah di badan kapal.