RADARMUKOMUKO.COM - Titanic adalah kapal yang paling terkenal sepanjang masa, tidak hanya karena besarnya dan mewahnya, tetapi juga karena tragedi yang menimpanya pada 15 April 1912.
Kapal raksasa ini tenggelam di Samudera Atlantik setelah bertabrakan dengan gunung es, menelan korban lebih dari 1.500 orang dari 2.200 penumpang dan awaknya.
BACA JUGA:Pembangunan Pelabuhan CPO di Mukomuko Investasi Murni, Bupati Sampaikan Perkembangan Terbarunya
Namun, apakah Titanic adalah kapal terbesar yang pernah tenggelam? Ternyata tidak.
Ada beberapa kapal lain yang lebih besar dari Titanic, baik dalam ukuran maupun jumlah korban jiwa.
Misalnya, RMS Lusitania yang karam oleh torpedo Jerman pada 1915, menewaskan 1.198 orang dari 1.959 penumpang dan awaknya.
Atau MV Wilhelm Gustloff yang karam oleh kapal selam Soviet pada 1945, menewaskan lebih dari 9.000 orang dari 10.582 penumpang dan awaknya.
BACA JUGA:Menilik Keindahan Tersembunyi di Pulau Kambing, Surga Bawah Laut di Sulawesi
Lalu, mengapa Titanic lebih populer dari kapal tenggelam lainnya? Ada beberapa alasan yang mungkin menjawab pertanyaan ini.
Pertama, Titanic tenggelam pada pelayaran perdananya, yang membuatnya menjadi berita heboh di seluruh dunia.
Kapal ini dianggap sebagai simbol kemajuan teknologi dan kemewahan pada awal abad ke-20, sehingga banyak orang yang tertarik dan terpesona olehnya.
BACA JUGA:7 Suku Manusia Kerdil Misterius Penghuni Hutan Belantara Nusantara
Titanic juga membawa sejumlah penumpang terkenal dan kaya, seperti John Jacob Astor IV, Benjamin Guggenheim, dan Isidor Straus, yang menjadi perhatian media.
Kedua, Titanic tenggelam karena kesalahan manusia dan kekurangan sistem keselamatan, bukan karena serangan musuh atau bencana alam.
Hal ini membuat banyak orang merasa marah dan sedih atas nasib para korban yang tidak bersalah. Titanic tidak memiliki cukup sekoci untuk semua penumpangnya, hanya 20 sekoci untuk 2.200 orang.