Melansir Theculturetrip.com, korban-korban suku Kadazan-Dusun paling banyak adalah para pejuang.
Masyarakat suku Kadazan-Dusun percaya bahwa tubuh memiliki roh yang akan menuju ke Gunung Kinabalu, setelah meninggal.
Sorang prajurit muda di suku tersebut wajib memenggal kepala musuh.
Kemudian masyarakat mengadakan sebuah upacara untuk menenangkan jiwa si pemilik kepala.
Masyarakat di suku ini percaya bahwa kegiatan yang mereka lakukan dengan penuh semangat akan melindungi desa dari bencana.
Kepala yang dikumpulkan oleh leluhur suku Kadazan-Dusun masih dilindungi dan dirawat oleh masyarakat.
BACA JUGA:Jangan Datangi 6 Pulau Angker dan Mematikan Ini, Nomor 5 Dihuni Suku Sentinel
Demikian cerita singkat 3 suku di Kalimantan yang merupakan bagian dari keunikan sejarah bangsa Indonesia. Tentu semuanya sudah berubah total.
Sebagai bukti keaslian kisah ini, hingga kini, jika orang-orang mengunjungi wilayah Kalimantan, masih menemui tengkorak kepala yang menggantung di atap rumah Panjang.
Beberapa masyarakat di Kalimantan bahkan masih merawat tengkorak yang dibawa oleh para leluhur mereka, saat berperang.*