Tiga Suku Pemenggal Kepala Yang Ditakuti Penjajah di Kalimantan

Sabtu 15-07-2023,00:00 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

Suku Iban

Suku Sarawak Iban dikenal dengan tradisi kejam memenggal kepala. Ini dilakukan saat mencoba untuk mempertahankan wilayah dari musuh atau memperluas wilayah hidup mereka.

Membawa pulang kepala musuh menjadi simbol kejantanan para lelaki yang berperang dan menjadi barang yang sangat penting di sebuah perkawinan.

BACA JUGA:Suku-Suku Penghasil Cowok Idaman Wanita di Indonesia

Tidak hanya itu, Suku Iban percaya dengan memotong kepala musuh bisa memberi kekuatan lebih pada pemilik.

Kekuatan tersebut berasal dari roh pemilik kepala.

Kegiatan ini dilarang oleh Sir James Brooke, dari Inggris pada tahun 1800, dilansir dari laman Theculturetrip.com.

Namun tradisi ini mulai muncul kembali saat pendudukan Jepang dalam Perang Dunia II, dan saat upaya Indonesia menyerang Sarawak pada 1960-an.

Suku Murut

Di suku Murut, seorang pemuda wajib mengumpulkan minimal dua kepala untuk bisa dihormati.

Jika kurang dari itu, pemuda tersebut akan menerima sedikit rasa hormat.

Melansir laman Theculturetrip.com oleh grid.id, sebelum menikah, seorang pemuda harus mendapatkan setidaknya satu kepala. 

Suku Murut ditakuti oleh seluruh masyarakat di Kalimantan, karena tradisi pemenggalan kepalanya.

BACA JUGA:Suku Gayo Aceh, Asal Wanita Cantik, Cowok Tampan dan Taat Beragama

Suku Kadazan-Dusun

Suku Kadazan-Dusun, memenggal kepala untuk syarat spiritual. Kepala dikumpulkan dari musuh yang menyerang dan digunakan sebagai bukti kemenangan.

Kategori :