RADARMUKOMUKO.COM – Di wilayah Kabupaten Blora, Jawa tengah terdapat sekelompok etnis yang dinamakan dengan Suku Samin atau dikenal sebagai Sedulur Sikep.
Ada diantaranya tinggal di luar wilayah Blora, antara lain di wilayah Kudus, Pati, Grobogan, Rembang, Bojonegoro, hingga Ngawi.
Satu hal yang menarik dari Suku Samin adalah, keteguhan mereka memegang prinsip adat dan tradisi leluhur.
BACA JUGA:Suku Togutil, Awalnya Tanpa Busana, Berangsur Berjilbab
Suku Samin tidak terpengaruh oleh gegap gempita kemajuan teknologi dan perkembangan zaman.
Suku Samin terkenal dengan anti terhadap penjajahan, bahkan masyarakat Samin muncul dikatakan sebagai bentuk penolakan terhadap Belanda.
Penolakan tersebut diikuti dengan sikap tidak setuju terhadap beberapa hal, misalnya keberadaan sekolah.
Maka Suku Samin dikenal selalu menentang penguasa yang memimpin sewenang-wenang.
Pada zaman Belanda, mereka dikenal selalu menolak membayar pajak dan upeti.
BACA JUGA:Suku Mandi, Tradisi Gila, Ibu dan Anak Miliki Suami Bersama
Mereka juga menolak saat Belanda hendak mendirikan kebun jati. Kesal dengan sikap mereka, pemerintah Belanda menyebut orang Samin gila.
Dalam kehidupannya, masyarakat Suku Samin, memiliki ajaran untuk menjunjung tinggi kejujuran serta tidak bersikap sombong.
Suku Samin bepergian jalan kaki serupa dengan suku baduy, ini sudah merupakan kebiasaan yang mereka lakukan. Sejak dulu, Suku Samin menyatu dengan alam.
Dalam pergaulan sehari-hari baik terhadap sesama Samin maupun orang luar, masyarakat Samin memegang prinsip, "ono niro mergo ningsung, ono ningsung mergo niro". Artinua “saya ada karena kamu, kamu ada karena saya”.
BACA JUGA:Suku Moken, Manusia Super Bisa Melihat Dalam Laut dan Jago Menyelam