RADARMUKOMUKO.COM – Perkembangan zaman yang melaju cukup pesat ini membuat muncul istilah-istilah baru dalam merepresentasikan sebuah kepribadian. Salah satunya adala narsistik
Melansir dari HaloDoc, narsistik merupakan salah satu kondisi gangguan kepribadian yang mana seseorang akan menganggap dirinya sangat penting dan harus dikagumi.
Orang orang yang mengalami gangguan kepribadian ini biasanya merasa dirinya lebih baik dibandingkan dengan orang lain.
Bahkan, dalam beberapa kasus orang orang yang memiliki gangguan kepribadian ini biasanya selalu membanggakan pencapaiannya padahal hal tersebut merupakan hal yang biasa saja.
Selain itu, orang orang yang memiliki kepribadian narsistik biasanya memiliki tingkat Empati dan Kepedulian yang sangat rendah kepada orang lain serta menganggap dirinya memiliki kepentingan yang lebih tinggi dibanding orang tersebut.
Seorang narsistik akan memiliki perasaan yang mudah tersinggung bahkan bisa dengan mudah merasakan depresi apabila mereka dikritik oleh orang lain.
BACA JUGA:Seorang Wanita di Malang Kehilangan Rp 1,4 Miliar Setelah Buka Undangan Pernikahan di WhatsApp
Narsistik bisa saja dialami oleh siapa pun, namun kepribadian ini umumnya terjadi oleh orang orang yang memiliki usia awal Drwanda atau pada saat remaja.
Melansir dari HaloDoc, terdapat sejumlah faktor yang menjadi penyebab munculnya kepribadian narsistik ini
• Pola asuh atau pola didik orang tua yang tidak bisa diandalkan,
• Sikap orang tua yang meremehkan anak, mengejek rasa takut anak, dan mengabaikan kebutuhan anak.
• Kurang pujian serta kasih sayang selama masa kecil.
• Mempelajari perilaku manipulatif dari orang tuanya.
• Orang tua sering mendapatkan pujian atau memanjakan anak secara berlebihan.