RADARMUKOMUKO.COM - Suku Yanomami adalah satu diantara banyak suku yang ada di hutan Amazon. Suku Yanomami juga menjadi salah satu paling terpencil di sekitar lembah Sungai Orinoco, yang berada di Venezuela Selatan serta wilayah utara Sungai Amazon, yang berada di Brazil Utara.
Karena letaknya terpencil, suku ini jarang berhubungan atau melakukan kontak dengan orang lain.
BACA JUGA:Fakta Suku Oni, Bertubuh Mini, Lincah dan Bisa Hilang, Tinggi Sekitar 70 Cm
Suku Yanomami juga memiliki berbagai tradisi dan kebiasaan unik hingga mengerikan. Seperti Suku Yanomami punya ritual menjadikan abu kerabat yang meninggal sebagai campuran atau bumbu sup.
Dirangkum dari berbagai sumber, alasan mereka membakar mayat dan menjadikan abunya campuran sup, untuk menyelamatkan jiwa.Suku Yanomami tidak percaya adanya kematian.
Mereka berpendapat kalau dukun dari suku tetangga yang menjadi saingan sengaja mendatangkan roh jahat untuk menyerang anggota suku Yanomami. Karena itulah, untuk menyelamatkan jiwa kerabat yang diserang, mereka akan membakar tubuh orang yang meninggal.
Tradisi kanibalisme yang disebut dengan Endocannibalisme ini dianggap sebagai simbol ikhlas dalam melepaskan sanak saudara atau keluarga yang meninggal dunia.
BACA JUGA:8 Suku Asal Wanita Cantik di Dunia, Nomor 7 Kamu Pasti Tahu
Penduduk Suku Yanomami meyakini bahwa roh orang yang sudah meninggal dunia dapat beristirahat dengan tenang, jika tubuh jenazah dibakar dan dimakan oleh kerabat yang masih hidup.
Caranya pertama yang dilakukan adalah menutupi tubuh orang yang meninggal dunia dengan dedaunan. Setelah kurang lebih satu bulan, tulang-tulang yang terurai dari tubuh akan dikumpulkan satu per satu. Tulang-tulang yang sudah dikumpulkan itu lalu dikremasi.
Sisa abu dan tulang bekas kremasi akan dimasak bersama dengan pisang fermentasi menjadi sebuah sup.
BACA JUGA:Inilah 9 Negara di Eropa yang Cocok Untuk Para Pecinta Solo Traveler
Makanan lokal yang kerap disajikan sebagai hidangan duka ini akan diberikan kepada semua pelayat.
Untuk memakannya pun juga tak boleh sembarangan.
Jika jenazah meninggal dunia akibat dibunuh oleh musuh dari suku lain, maka hanya wanita saja yang akan memakan sup tersebut. Selain itu, mereka hanya diizinkan makan makanan tersebut saat malam hari, ketika Suku Yanomami melakukan balas dendam terhadap tersangka.