“Penting untuk memahami mekanisme yang terjadi pada angin matahari karena memiliki implikasi yang signifikan di bumi,” kaga profesor fisika dari University of Mayrland, James Drake.
Sejak Parker tiba di atmosfer matahari, para ilmuwan telah menukan bukti bahwa angin hang ada pada matahari terdiri dari aliran partikel bermuatan, yang didorong oleh semburan Energi yang meletus dari korona.
Fenomena ini disebut dengan jetlet.
BACA JUGA:Siswa di Mukomuko Minta Pemkab Bangun Gedung Perpustakaan Daerah
Selain itu, studi ini juga dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data yang lebih banyak oleh Parker.
Hal ini bertujuan untuk menghasilkan potensi kemajuan ilmiah yang luar biasa di masa yang akan datang.
“Saat ini kami masih terus menghadapi tantangan nya, namun ini merupakan langkah yang cukup signifikan dalam upaya memahami misteri utama fisika matahari,” kata DeForest.
Adalun puncak dari siklus maksimum ini diperkikrakan akan terjadi pada tahun 2025.
Pada saat itu, aktivitas elektromagnetik di Matahari akan mencapai tingkat tertinggi yang akan membawa resiko terjadinya gangguan yang lebih besar bagi kehidupan di bumi.*